Kamis, 22 Januari 2009

Islam dalam Keadilan, Sosial, Hukum dan Budaya

Islam dalam Keadilan, Sosial, Hukum dan Budaya
dalam Pandangan Filsafat Pancasila

1. PENDAHULUAN
Kehidupan bernegara di sebuah negara yang berdasarkan hukum di Indonesia. Hukum tertinggi adalah Undang-Undang Dasar 45 dan Pancasila. Tanpa di sadari Islam sebagai Keyakinan dan Ideologi merupakan sebuah ajaran yang megajarkan kepada kebaikan dan kebenaran. Maka Islam yang sejati adalah Islam yang membela orang-orang yang tertindas seperti halya ideologi lain yaitu kebangsaan dan kerakyatan. Karena Islam merupakan pelembagaan dari keyakinan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Beberapa tema idiologis dalam jurisprudensi Islam mengajarkan banyak hal yang berkaitan dengan pemerintahan. Ada empat sumber hukum dalam Syari'ah: al-Qur'an, Hadist dan Sunnah, Ijma (kesepakatan fuqaha/mufti dalam keputusan) dan qiyas (silogisme). Sumber hukum, khususnya yang terakhir, menggunakan akal-pikiran manusia. (ini bukan berarti menganggap bahwa tiga yang lainnya tidak mengunakan akal-pikiran manusia; tetapi, secara relatif dikatakan bahwa qiyas adalah sumber hukum yang membutuhkan deduksi dan rujukan kemanusiaan).
Beberapa pemikiran tersebut mendasari bahwa ada kesesuaian tentang tujuan agama Islam dan Pancasila. Karena Pancasila adalah ajaran yang baik maka Islam wajib memberikan dukungan secara moral dan material terhadap keberadaan dan keutuhan Pancasila.
Pola beragama kita masih cenderung sepotong-sepotong, tidak utuh (tidak /kaffah/). Sehingga tampilan perilaku umat yang beragama terkesan hanya menonjolkan aspek tertentu dan menafikan aspek lain. Hakikat agama tidak hanya diamalkan secara ritual formal, yang lebih penting adalah diamalkan dalam aspek kehidupan umat manusia. Bentuk-bentuk perilaku yang tidak santun (anarkisme) di kalangan para pemeluk agama, ternyata disebabkan oleh pengamalan agama (keberagamaan) yang hanya sebatas aspek ritual formal keagamaan. Maka tidak heran kalau pemeluk agama setelah shalat jamaah dari masjid, dari gereja, dari pura, masih mau bertikai, bertengkar dengan sesama manusia, melakukan perusakan, pembakaran rumah orang lain, dan sebagainya. Orang yang rajin berpuasa Ramadhan, rutin mengeluarkan zakat fitrah, zakat maal, bahkan zakat profesi, naik haji tidak hanya satu kali, tetapi ketika memiliki posisi jabatan politik masih saja melakukan korupsi; menjadi penegak hukum masih saja melakukan praktik jual beli hukum yang akhirnya sangat merugikan masyarakat. Orang seringkali menganggap bahwa agama hanya ada di dalam masjid, dalam gereja, dalam majlis ta'lim, di pondok pesantren. Sedang di dalam pasar, swalayan, terminal, perumahan, di Gedung MPR/ DPR, di dalam istana, di jalan raya, seakan merasa tidak ada agama; sehingga para pemeluk agama cenderung mudah melakukan tindakan yang menyimpang dari ajaran, norma, nilai yang ditetapkan oleh agama. Kalau bangsa Indonesia menghendaki suasana yang santun, damai, jauh dari perilaku anarkis, maka perlu ada perubahan paradigma berfikir tentang makna dan pola keberagamaan. Agama jangan hanya dipahami sekadar amalan ritualistik belaka, tetapi benar-benar dijadikan inspirasi melakukan perbuatan dalam kehidupan sosial. Dengan kata lain, ada perubahan paradigma keberagamaan dari keberagamaan struktural politis menjadi keberagamaan kultural transformatif; artinya agama benar-benar menjadi landasan dalam melakukan aktivitas para pemeluknya kapan saja, di mana saja, dan dalam kondisi apa pun. Hakikat beragama, sebenarnya terletak pada kedekatan psikologis antara para pemeluk agama (makhluk) dengan Sang Pencipta (Tuhan). Tanpa ada perubahan paradigma tersebut mustahil akan terwujud perilaku yang santun, harmonis, dan damai. (M Saekhan Muchith, 2008)
3. Landasan Teori
Islam dalam sejarahnya dapat berdampingan dengan kelompok lain dan keyakian lain di Lingkungan Sekitarnya. Islam agar dapat berkembang harus menyesuaikan norma ajaran dan aturan setempat dalam penyiarannya.
Bangsa Indonesia telah memiliki nilai luhur sejak agama kuno yaitu Animisme dinamisme, dan agama modern yaitu Hindu, budha dan Kemudian Islam. Serta menyusul Kristen dan Katolik yang dibawa pada saat kejayaan Eropa di Indonesia.
2.1 Fungsi Dan Kedudukan Pancasila dalam Islam
Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia dan masih banyak lagi fungsi dan kedudukan Pancasila yang lain. Seluruh kedudukan dan fungsi Pancasila tidaklah berdiri sendiri-sendiri. Namun bila dikelompokkan akan kembali pada kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara dan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Artinya dalam Pancasila tidaklah ada agama yang dilarang keberadaannya. Berarti Pancasila memberi kebebasan ruang bagi umat yang memeluknya.
Islam sebagai salah satu agama yang memiliki pengaruh yang mayoritas berhak untuk menyebarkan dan menjalankan perintah agamanya tanpa larangan apapun. Karena Islam memiliki pandangan toleransi seperti agama yang lain, dan di dalam Pancasila itu sendiri. Maka tidak ada yang patut dipertentangakan anatara Pancasila dan ajaran Islam dalam rangka kebebasan beribadah bagi pemeliknya.
2.2 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam kaitannya dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa mempunyai makna bahwa segala aspek penyelenggaraan negara baik yang material maupun yang spiritual.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna, bahwa negara dengan segala aspek pelaksanaannya harus sesuai dengan hakekat Tuhan dalam arti kesesuaian negara dengan nilai-nilai yang datang dari Tuhan sebagai kausa prima. Negara memiliki hubungan yang langsung dengan manusia sebagai pendukung pokoknya, adapun manusia mempunyai hubungan yang langsung dengan Tuhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa negara mempunyai hubungan sebab akibat yang tidak langsung dengan Tuhan lewat Manusia.
Negara tidak memaksakan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena hal itu merupakan suatu keyakinan batin yang tercermin dari hati nurani dan tidak dapat dipaksakan. Dalam arti lain negara menjamin kemerdekaan setiap warganya untuk memeluk agama dan beribadat sesuai dengan kepercayaannya itu.
Kekuatan pelaksanaan agama Islam di dalam Pancasila di akui dan dihormati, dan tidak ada larangan bagi umat Islam untuk menjalankan sareatnya sesuai dengan ajaran yang dimiliki.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dirumuskan oleh pendiri Republik ini tanpa terkecuali adalah penganut agama Islam yang diwakili oleh para pemimpin agamanya cukup menyepakati keberadaan Pancasila sebagai dasar negara.
2.3 Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia memiliki visi dasar yang bersumber pada hakekat manusia. Visi dasar inilah yang memberikan isi dan arah bagi seluruh kehidupan kemasyarakatan dan bersumber pada hakekatnya manusia adalah sebagai pendukung pokok negara. Inti kemanusiaan itu terkandung dalam sila kedua yaitu : Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Islam juga memiliki aturan hubungan antara manusia antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia yang disebut Hablu minnallah dan hablu minnanas, yang menghormati hak dan kewajiban manusia sebagai mahluk sosial dan mahluk pribadi.
2.4 Sila Persatuan Indonesia
Makna persatuan Indonesia adalah bahwa sifat dan keadaan negara Indonesia, harus sesuai dengan hakekat satu. Sifat dan keadaan negara Indonesia yang sesuai dengan hakekat satu berarti mutlak tidak dapat dibagi, sehingga secara Indonesia merupakan suatu negara yang berdiri menempati suatu wilayah tertentu merupakan suatu negara yang berdiri sendiri memiliki sifat dan keadaanya sendiri yang terpisah dari negara lain di dunia ini.
Pengertian Persatuan Indonesia merupakan suatu faktor kunci yang menentukan untuk terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Persatuan Indonesia adalah merupakan suatu perwujudan dalam bentuk dinamis.
Jadi pada hakekatnya bahwa realisasi persatuan Indonesia adalah tidak sekedar suatu hasil yang bersifat statis yaitu berupa persatuan bangsa, negara dan wilayah Indonesia namun lebih penting lagi yaitu dalam upaya merealisasikan suatu tujuan bersama namun yang lebih penting lagi yaitu dalam merealisasikan suatun tujuan bersama, dan dengan demikian realisasi persatuan Indonesia harus bersifat dinamis dengan memelihara dan mengembangkannya, karena bagaimanapun juga Persatuan Indonesia adalah merupakan suatu faktor yang mutlak untuk terwujudnya suatu tujuan bersama.
Islam mengajarkan persatuan tanpa perpecahan, karena perpecahan lebih banya mudlaratnya daripada manfaatnya. Maka umat manusia terutama bangsa Indonesia dan Umat Islam pada khususnya wajib menjalankan ajarannya dengan baik terutama tentang persatuan dan kesatuan yang terjalin dalam persaudaraan berbangsa dan bernegara.
Islam tidak pernah membedakan suku, agama, ras, dan keyakinan seseorang seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad S.A.W.
2.5 Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
Hakekat dan sifat negara yang berkaitan dengan dasar politik negara memungkinkan terwujudnya suatu dasar demokrasi bagi negara Indonesia. Indonesia adalah negara demokrasi yang mono dualis karena manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial.
Kerakyatan merupakan suatu dasar filsafat dan dasar kerohanian. Kerakyatan merupakan cita-cita kefilsafatan dari demokrasi. Ada dua macam cita-cita kefilsafatab yaitu Demokrasi Politik dan demokrasi sosial ekonomi.
Permusyawaratan/ perwakilan adalah bahwa demokrasi tidak dapat dilepaskan dengan pengertian masing-masing. Permusyawaratan perwakilan berkaitan dengan demokrasi politik yang merupakan syarat mutlak bagi tercapainya kerakyatan
Kepemimpinan, perwakilan dan demokrasi berdasarkan Islam adalahs esuai dengan ajaran Islam. Hanya Implementasi dari hal-hal tersebut perlu ditingkatkan kualitasnya. Musyawarah dan mufakat adalah cara yang terbaik dalam Islam dalam menyelesaikan masalah.
2.7 Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Cita-cita Keadilan Sosial yang terkandung dalam proklamasi kemerdekaan, cita-cita kemanusiaan yang terkandung dalam sila ke lima. Negara memberikan kesempatan dan memberikan bantuan yang sebaik-baiknya kepada perseorangan. Baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk berusaha sendiri memenuhi keinginan, kebutuhan, dan kepentingan sendiri.
Islam selalu menentang ketidak adilan artinya bahwa tujuan Hukum Islam adalah menciptakan suatu keadilan. Keadilan akan melahirkan kemakmuran bagi seluruh manusia di dunia. Namun keadilan selama ini tidak terus tercapai dalam perjalanan kehidupan manusia, karena manusia memiliki keserakahan.
AKIBAT dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan sosial budaya, selanjutnya disebut Zaman Globalisasi, menyebabkan munculnya perilaku manusia cenderung menyimpang dari aturan atau norma yang sebenarnya. Agama yang sesungguhnya memiliki arti sangat ideal sebagai perekat, tali persaudaraan, faktor ketenteraman kehidupan, ternyata berbalik menjadi alat legitimasi perilaku yang menakutkan, mencemaskan (anarkis). Agama dalam tataran realitas justru sering kali dieksploitasi umatnya untuk kepentingan sesaat, baik pribadi maupun kelompok. Agama dimanfaatkan oleh para juru kampanye (mubalig politik) pada masa-masa menjelang pemilu untuk meraih dukungan suara sebanyak-banyaknya dari pemilih (rakyat). Yang lebih memprihatinkan, agama dijadikan legitimasi dan pembenaran atas perbuatan kerusakan, tindakan berperang untuk melawan kelompok agama atau kelompok lain kemudian diklaim sebagai tindakan terpuji, dengan mengatasnamakan jihad menegakkan ajaran Islam. Tulisan ini mencoba mengkaji masalah agama dikaitkan dengan banyaknya fenomena anarkis yang justru merugikan citra agama (Islam) yang /rohmatan lil'alamiin/. Islam akhir-akhir ini sedang disudutkan oleh kelompok atau negara tertentu, karena Islam selalu diidentikkan dengan peristiwa terorisme, khususnya pascapeledakan World Trade Center, 11 September 2001 dan peledakan bom di Bali tanggal 12 Oktober 2002. Islam lebih merasa dipojokkan setelah penangkapan pemimpin Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, KH Abu Bakar Ba'asyir, yang disinyalir terlibat jaringan terorisme internasional dan terkait dengan kasus peledakan bom malam Natal tahun 2000. Kita tidak bisa menyalahkan kepada kelompok siapa pun; yang terpenting adalah bagaimana umat Islam mampu melakukan introspeksi diri dengan cara pembenahan cara beragama (keberagamaan) sehingga tercipta ketenangan, ketenteraman kehidupan sosial. Artinya, bagaimana umat Islam mampu menjalankan ajaran agama secara utuh dan komprehensif agar agama bisa menjadi kontribusi dalam proses pembangunan, akhirnya terwujud tampilan (profil) para pemeluk agama yang santun , damai, serta harmonis (tidak anarkis).

3. Pembahasan
3.1. Islam dan Keadilan Sosial
Masyarakat Islam Indonesia selain secara aktif menjalankan tradisi berderma, mayoritas umat Islam Indonesia yakin bahwa kegiatan berderma tidak hanya merupakan kewajiban agama, namun juga sebagai tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, mereka yakin bahwa Islam di negeri ini memiliki potensi untuk mendorong terciptanya keadilan sosial ekonomi di dalam masyarakat. Mereka juga berpandangan bahwa keadilan sosial harus didasarkan atas persamaan hak seluruh rakyat sehingga pembatasan atas hak dan diskriminasi atas nama agama, ras, etnik, dan gender akan mengakibatkan persoalan besar, yang perlu diatasi demi menciptakan keadilan sosial yang hakiki.
Hak Azasi Manusia (HAM) merupakan suatu hal yang fundamental, sensitif dan kontroversial. Selama beberapa dekade, isu-isu hak azasi manusia telah menjadi perdebatan menarik di kalangan pemikir modern baik di bidang politik maupun hukum. Hal ini berdasar kepada kecenderungan munculnya isu-isu hak azasi manusia bukan hanya dipengaruhi oleh anasir-anasir politik dan hukum melainkan juga agama dan budaya. Terbentuknya konsensus internasional tentang Universal Declaration of Human Rights pada 10 Desember 1948 hanya dimotori oleh sekelompok negara pemenang perang setelah berakhirnya Perang Dunia II yaitu AS, Perancis dan Inggris. Hal ini memperkuat pandangan bahwa isu-isu hak azasi manusia tidak saja terkait dengan persoalan krusial menyangkut aspek-aspek dan standar universalitas hak azasi manusia, tetapi juga terkait dengan latar belakang pembentukannya untuk menciptakan perdamaian dunia. Di kalangan negara-negara muslim, persoalan hak azasi manusia bukanlah suatu hal baru. Syariat Islam yang bersifat universal banyak menjelaskan prinsip-prinsip dasar tentang persamaan hak azasi manusia dan kebebasan. Bahkan ketika Nabi Muhammad Saw mendeklarasikan Piagam Madinah, hak azasi manusia ditempatkan dalam posisi tertinggi konstitusi Islam pertama tersebut. Perjalanan sejarah berlakunya hukum Islam di kalangan masyarakat muslim telah bergeser dari sudut normativitas vertikal menjadi lebih horizontal. Hal ini disebabkan perkembangan berlakunya hukum Islam telah dipengaruhi pula oleh dinamika sosial-budaya dan politik hukum dalam masyarakat Islam itu sendiri
Bagi sebagian besar muslim, Islam difahami bukan semata-mata merupakan agama yang mengajarkan tentang kesadaran untuk tunduk kepada Tuhan yang diwujudkan dalam kegiatan ritual semata, akan tetapi mengajarkan pula pedoman hidup untuk saling menghormati dan menghargai antar sesama manusia. Islam merupakan agama wahyu karena di dalamnya syarat dengan muatan-muatan norma-norma hukum berdasar kepada kehendak Tuhan, agar manusia dapat menjunjung tinggi persamaan derajat kemanusiaannya. Munculnya kesadaran eklusif dalam menjalankan ajaran Islam, tidak dapat disangkal telah memunculkan corak penerimaan Islam lebih dari sekedar sistem keyakinan terhadap Tuhan, tetapi juga merupakan suatu sistem hukum yang universal. Norma-norma ideal dalam ajaran Islam lebih banyak difahami sebagai kumpulan norma hukum yang sebagian atau seluruhnya berasal dari kehendak Tuhan, sedangkan manusia hanya menjadi komponen yang melaksanakan hukum Tuhan. Sebaliknya corak kesadaran inklusif lebih menitikberatkan pemahaman bahwa agama merupakan pedoman dasar ketuhanan dan kemanusiaan. Agama tidak hanya mengarahkan manusia untuk tunduk dan patuh kepada Tuhan dalam bentuk kegiatan ritual yang bersifat vertikal, tetapi hendaknya berimplikasi kepada kesadaran akan kemanusiaannya, sehingga melahirkan sikap saling terbuka, saling menghargai, dan mengakui persamaan derajat kemanusiaan tanpa membeda-bedakan apapun. Hubungan antara Islam dan hak azasi manusia, terletak pada universalitas ajaran Islam. Universalitas hak azasi manusia telah digaransi di dalam prinsip-prinsip dasar hukum Islam yang berasal dari teks-teks suci maupun konstruksi pemikiran ulama. Prinsip-prinsip dasar tersebut mencakup: ketuhanan, keadilan, persamaan, kebebasan, toleransi, dan sebagainya. Namun demikian, prinsip-prinsip dasar yang bersifat umum tersebut sangat terbuka dengan perbedaan pada tingkat implementasinya. Sebab hal ini sangat dipengaruhi oleh corak politik hukum dan situasi sosial-budaya dalam masyarakat Islam. Pada gilirannya muncullah corak keberlakuan hukum Islam yang bercorak lokal. Perkembangan hukum Islam di negara-negara muslim yang berlangsung sejak periode kenabian hingga periode modern, diduga telah bersentuhan dengan sistem hukum lainnya
Keadilan secara umum didefinisikan sebagai "menempatkan sesuatu secara proporsional" dan "memberikan hak kepada pemiliknya". Definisi ini memperlihatkan, dia selalu berkaitan dengan pemenuhan hak seseorang atas orang lain yang seharusnya dia terima tanpa diminta karena hak itu ada dan menjadi miliknya. Dalam konteks relasi jender, wujud pemenuhan hak atas perempuan masih merupakan problem kemanusiaan yang serius. Realitas sosial, kebudayaan, ekonomi dan politik masih menempatkan perempuan sebagai entitas yang direndahkan. Persepsi kebudayaan masih melekatkan stereotipe yang merendahkan, mendiskriminasi dan memarjinalkan mereka. Satu-satunya potensi perempuan yang dipersepsi kebudayaan adalah tubuhnya. Pandangan ini pada gilirannya mendasari perspektif kebudayaan tubuh perempuan seakan sah dieksploitasi, secara intelektual, ekonomi dan seksual, melalui beragam cara dan bentuknya di ruang privat maupun publik. Laporan Komisi Nasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan tahun 2006 yang membukukan 22.350 kasus kekerasan terhadap kaum perempuan. Demikianlah perempuan masih menjadi korban kebudayaan yang dirumuskan berdasarkan ideologi patriarkhis dan serba maskulin. Maka, keadilan bagi perempuan tampak masih sebatas sebagai retorika. Lalu ke arah mana perempuan korban ketidakadilan tersebut harus diakhiri? *Gagal memenuhi* Komunitas dunia sepakat, ketidakadilan harus diakhiri melalui diktum hukum, termasuk fikih. Hal yang diidealkan dari hukum adalah keputusannya memastikan tercapainya keadilan substansial. Tetapi, produk perundangan dan fikih tidak selamanya melahirkan keadilan bagi korban (perempuan). Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI), misalnya, belum mengafirmasi keadilan bagi perempuan. Dalam konteks Islam, menarik mengemukakan pandangan ahli hukum Islam klasik; Ibnu al Qayyim al Jauziyah (w. 1350 M). Dia mengatakan, tidak masuk akal jika hukum Islam menciptakan ketidakadilan, meskipun dengan mengatasnamakan teks ketuhanan. Jika ini terjadi, pastilah pemaknaan dan rumusan hukum positif tersebut mengandung kekeliruan. Dia juga mengatakan keadilan manusia harus diusahakan dari mana pun ia ditemukan karena ia juga adalah keadilan Tuhan yang hanya untuk tujuan itulah hukum Tuhan diturunkan. Dengan begitu, interpretasi dan pemaknaan atas teks ketuhanan yang tidak mampu menangkap esensi keadilan harus diluruskan. Pandangan ini juga bisa menjadi rujukan bagi hukum positif lain. Kegagalan instrumen hukum memenuhi keadilan bagi perempuan lebih disebabkan masih kokohnya pengaruh persepsi dan konstruksi kebudayaan patriarkhis. Adalah niscaya di atas premis kebudayaan dan tradisi ini terminologi hukum dan kebijakan publik, termasuk postulat fikih, harus dibangun. Dari sinilah kita perlu membangun kembali makna keadilan berdasarkan konteks sosial baru dan dengan paradigma keadilan substantif sebagaimana sudah dikemukakan pada awal tulisan. Penyusunan makna keadilan bagi perempuan dalam konteks ini harus didasarkan pada dan dengan mendengarkan pengalaman perempuan korban. Pemenuhan keadilan bagaimanapun hanya dapat tercapai jika kebudayaan dan tradisi masyarakat menunjukkan pemihakannya kepada korban. Hal lain yang lebih mendasar adalah pemaknaan keadilan bagi perempuan harus didasarkan pada paradigma hak asasi manusia. Bagi saya, hak asasi manusia bukan saja sejalan melainkan menjadi tujuan keputusan Tuhan. Perempuan dalam paradigma ini memiliki seluruh potensi kemanusiaan sebagaimana yang dimiliki laki-laki. Dari sini konstruksi sosial baru yang menjamin keadilan jender diharapkan lahir menjadi basis pendefinisian kembali pranata sosial, regulasi, kebijakan politik, dan ekonomi, tidak terkecuali fikih.
l3.2 Hukum Islam dan HAM
Deni K. Yusup menerangkan bahwa Hak Azasi Manusia (HAM) merupakan suatu hal yang fundamental, sensitif dan kontroversial. Di kalangan negara-negara muslim, persoalan hak azasi manusia bukanlah suatu hal baru. Syariat Islam yang bersifat universal banyak menjelaskan prinsip-prinsip dasar tentang persamaan hak azasi manusia dan kebebasan.
1. Dalam tulisannya, An-Na’im sekurang-kurangnya telah memberikan pengertian umum bagi hukum Islam (syariah) sebagai sekumpulan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam yang memuat norma-norma hukum dalam hubungannya antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan sesamanya.
2. Hak tersebut merupakan hak yang harus dimiliki oleh setiap orang tanpa membeda-bedakan apa pun termasuk di dalamnya suku bangsa, agama, jenis kelamin dan status sosial dalam masyarakat. 3. Hal yang paling serius menurutnya adalah menyangkut masalah gender, diskriminasi terhadap kalangan non-muslim dan minoritas agama lainnya.
4. Demikian pula, dengan prinsip-prinsip dasar HAM dan Hukum Islam dapat berlaku secara positif apabila telah diakui dan dimuat ke dalam konstitusi. Berdasar kepada pandangan tersebut, antara HAM dan Hukum Islam memiliki pola hubungan yang sama yakni merupakan produk hukum yang mengikat. Munculnya peta konflik antara hukum Islam dan HAM sebagaimana disebut oleh An-Na’im lebih banyak terdapat dalam bidang hukum perdata dan pidana Islam.
5. Selain itu, An-Naim tidak menjelaskan hukum Islam dalam term umum syariah, tetapi lebih dibatasi oleh perspektif sejarah dengan sebutan syariah historis. Di samping itu, gagasannya tentang pembaharuan hukum Islam juga lebih banyak dipengaruhi oleh tafsir historis terhadap sistem hukum Sudan yang berada di bawah pemberlakuan hukum konstitusi Islam. Demikian pula dengan kerangka metodologi hukum Islam yang ia gunakan lebih banyak memuat prinsip-prinsip dasar positivistik. Hal ini bisa kita lihat dalam pandangannya bahwa prinsip nasikh mansukh adalah sebuah keniscayaan bagi pembaharuan hukum Islam saat ini. Argumen yang ia gunakan berdasar kepada pendekatan analogi bahwa konteks pemberlakuan hukum Islam saat ini hendaknya dapat dikembalikan sebagaimana peralihan dari periode Medinah ke periode Makkah. Hal tersebut, menurutnya merupakan solusi bagi rekonsiliasi antara hukum Islam dan hak azasi manusia. Secara umum, ia menjelaskan dua pendekatan yang bisa dilakukan bagi pembaharuan hukum Islam dalam hubungannya dengan hak azasi manusia. Pertama, hukum Islam harus direkontruksi kembali baik pada tingkatan metodologi maupun implementasinya sesuai dengan perkembangan dunia modern. Kedua, ia menghendaki adanya perubahan serupa dari sistem hukum lainnya termasuk hak azasi manusia untuk lebih akomodatif mempertimbangkan perbedaan latar belakang sosial-budaya, agama dan politik hukum yang ada di kalangan masyarakat muslim dan penganut agama lainnya. Inilah pilihan yang paling sulit dilakukan, sebab kenyataan entitas hukum Islam dan hak azasi manusia bagi orang Islam bukanlah sesuatu yang terpisah. Sebagai bagian akhir dari tulisan ini, saya ingin mempertegas kembali bahwa pola hubungan antara hukum Islam dan hak azasi manusia bukanlah sesuatu yang keluar dari keyakinan agama. Menolak hukum Islam sebagian tidak berarti meninggalkan hukum tersebut secara keseluruhan. Sudah barang tentu, sebagai hukum Tuhan, hukum Islam yang terkandung dalam makna integral syariah berisikan prinsip-prinsip moral, etika, hukum dan keadilan dapat diterapkan secara utuh dan berkesinambungan. Akan tetapi, kita tidak bisa menolak, eksistensi hukum Islam yang lahir dari produk sejarah ternyata telah melahirkan pertentangan dengan sistem hukum lainnnya serta penolakan dari kalangan non-muslim dan komunitas muslim itu sendiri.l3.3 Budaya Islam Versus LiberalisasiSalah satu kritik terhadap Neoliberalisme adalah kecenderungan menempatkan negara dalam subordinasi pasar. Meskipun di kalangan Mahzab Neoliberalisme sendiri terdapat silang sengketa antara menempatkan negara dengan pasar, fakta yang bisa diterima umum adalah kekuatan ekonomi pasar cenderung dibiarkan demi membela prinsip paling mendasar dari Neoliberalisme itu sendiri: ”Kebebasan”. Titik krusialnya justru terletak disini. Dengan membiarkan kebebasan seperti lalu lintas yang dapat mengatur dirinya sendiri, bagaimanakah menciptakan kontestasi yang seimbang diantara kontestan jika dalam faktanya pasar yang berlangsung cukup sempurna hanya bisa diterima di dalam konsep, bukan praktik.
Adapun kelemahan dari cara pandang seperti ini setidaknya adalah
1. Mereka pada umumnya tidak menyertakan faktor-faktor pasar, determinasi pasar, sebagai persoalan globalisasi (ekonomi, dan kultural) yang juga turut mewarnai pegsesekan-pergesekan di Indonesia.
2. Dengan kata lain, pada umumnya mereka terjebak dengan hanya melihat gerakan Islam dalam relasinya dengan negara.
3. Gerakan-gerakan Islam di Indonesia, akhirnya hanya dilihat secara politcs ansich, tanpa melihat perspektif-persektif lain yang lebih kaya misalnya faktor kebudayaan, atau dinamika kebudayaan rakyat di Indonesia. Yang menarik di tengah seluruh pergulatan pro-kontra di kalangan gerakan Islam itu sendiri dalam membangun visi keislamannya, negara seperti tidak memberi sinyal tegas untuk menempatkan posisi agama dalan hubungannya dengan negara. Negara seperti dibiarkan untuk mengalami vakuum ideologis, terutama di dalam caranya melihat dan menindak kelompok-kelompok yang dalam berbagai hal, jelas menafikan ideologi Pancasila itu sendiri yang pada masa Orde Baru terlalu sering dipraktikkan secara represif-demonstratif. Soalnya adalah apakah ruang politik paska Orde Baru ini memang merupakan sinyal bagi kevakuman ideologis yang kemudian kelahirkan berbagai (competition discourses) untuk mengisi, mewarnai, menguasai ideologi negara kelak di kemudian hari? Atau, sebaliknya, apakah munculnya keragaman visi ideologis ini sesungguhnya merupakan akibat dari delegitimasi Orde Baru khususnya terhadap Pancasila sebagai (common denominator) yang semula sudah kita sepakati sebagai patform bersama membangun kehidupan kebangsaan. Jika dua-duanya bisa diterima, soalnya kemudian adalah bahwa memang proyek Menjadi Indonesia belumlah mencapai titik akhir. Di dalam proses seperti ini, ke depan masih akan temukan lagi kompetisi-kompetisi (pertarungan) wacana yang didalamnya sesungguhnya ingin menguasai alam pikiran orang Indonesia dengan visi tertentu. Jika pertanyaan ini kita lontarkan ke Hashim Mudzadi, Din Syamsuddin, atau Ulil Absar Abdallah, Habib Rizik, apalagi Nurmahmudi, maka jawaban yang akan kita terima pastilah basi, dan merupakan perulangan dari diskursus dominan mengenai Islam yang kini sudah muncul di beberapa media. Sebagian dari pengamatan tokoh-tokoh selebiritis ini, setidaknya menurut Interseksi, cenderung memandang kekuatan islam dalam dua kubu yang bertabarakan: pluralis vs non-pluralis, Islam ramah vs Islam sangar, Islam Pancasilais vs Islam anti Pancasila. Dan lain-lain.


4. Kesimpulan
Islam memiliki sudut pandang yang sama dengan hukum, keadilan sosial dan Budaya dalam Pancasila. Pemahaman itu dibutuhkan agar ada kehidupan bernegara yang seiring dengan kehidupan beragama di Indonesia.
Perasaan cinta tanah air dianjurkan dalam Islam. Perasaaan cinta tanah air akan membawa persatuan dan keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara, seiring dengan globalisasi.








Daftar Pustaka


M Saekhan Muchith, 2008 , http://www.kompas.com/kompas-cetak/0211/15/opini/bera04.htm

------------------------------------------------------------------------ Versi Lengkap Versi Cetak Beritahu Teman Back To Top Tentang Uni Sosial Demokrat Revisi Terakhir 06 Des 08 Copyright © 2001 Unisosdem Developed by eLS' Site Map Pencarian Pencarian Detail

1 Abdullahi Ahmed Anim, Towards an Islamic Reformation: Civil Liberties, Human Rights, and International Law/ (Syracuse: Syracuse University Press, 1996) hal. 3-4 2

Abdullahi Ahmed An-Na’im, /Islam and Human Rights: Beyond The Universality Debate/ (Washington: The American Society of International Law, 2000) hal. 95.

Bandingkan dengan David Littman, /Universal Human Rights and Human Rights in Islam/ (New York: Journal Midstream, 1999) p. 1.

Ann Elizabeth Mayer, Islam and Human Rights: Traditions amd Politics (Colorado: West View Press, 1999) hal. 35.

Mahmoud Mohammad Taha, /The Second Message of Islam/, diterjemahkan oleh Abdullahi Ahmed An-Naim (Syracuse: Syracuse University Press, 1987).

Perilaku Menyimpang Dapat Mendorong Terciptanya Kreativitas

Perilaku Menyimpang Dapat Mendorong Terciptanya Kreativitas
dan Tidak Selamanya Negatif

1. Pendahuluan
Perilaku menyimpang secara pendangan umum tidaklah selalu berarti negatif, karena menyimpampang memiliki dua sudut pengertian secara umum. Orang yang menyimpang karena berpikir dan berperilaku konstruktif adalah dibutuhkan karena berani melawan kelaziman yang menjadi aturan umum meski sebenarnya salah. Namun perilaku menyimpang juga belum tentu berpengertian konstruktif karena bisa jadi justru merupakan perilaku yang sangat negatif. Karena penyimpangan juga terjadi pada hal-hal yang destruktif di samping konstruktif.
Perilaku menyimpang yang terarah akan menghasilkan sesuatu yang positif, sedangkan yang tidak dikendalikan dengan benar akan menghsilkan sesuatu yang negatif dan kontra produktif.
Selama puluhan tahun, ada beberapa kepercayaan mengenai kreativitas, antara lain :
1. kreativitas adalah bakat alami dan tidak bisa diajarkan,
2. kreativitas berasal dari para pemberontak (rebels), kreativitas muncul karena adanya kebutuhan akan adanya ”kegilaan”, dan lain sebagainya.
Bagi seseorang yang berkecimpung dalam dunia periklanan, istilah kreatif itu sendiri sudah menjadi istilah sehari-hari dan merupakan suatu keharusan – suatu bagian yang tidak terpisahkan dari hidup – untuk dapat membuat iklan yang outstanding. Tanpa kreativitas, karya yang dibuat sulit mengenai sasaran dengan tepat dan langsung menancap di benak target audiens.
Kreativitas sangat dibutuhkan bagi dunia desain, utamanya agar dapat tetap eksis di dunia yang semakin sarat dengan persaingan. Sehubungan dengan kompetisi tersebut, masyarakat dapat melihat banyaknya ajang pesta penghargaan kreatif bagi insan dunia periklanan sebagai ajang kompetisi kreatif. Ajang kompetisi kreatif di tingkat Internasional antara lain Cannes Lions, Clio Awards, Design & Art Direction (D&AD), One:Show, Addy Award, New York Festival, Asia Pasific Ad Festival dan Effie Award. Sedangkan di Indonesia sendiri ada Jawa Pos Ad Festival, Pinasthika Ad Festival, Layang Kancana, Daun Muda Award, dan Citra Pariwara. Festival-festival kreatif di tingkat internasional biasanya diramaikan dengan seminar, workshop dan party yang disponsori oleh jaringan biro iklan yang terkemuka. Pesta-pesta seperti ini juga dilakukan di Indonesia. Bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta, para penggagas kreatif1 ini biasanya memiliki ”komunitas party” untuk bertemu pada hari tertentu di tempat-tempat clubbing yang telah ditentukan sebelumnya. Kecenderungan untuk mengadakan party biasanya cukup dekat dengan dunia hiburan malam.
Tempat-tempat seperti itu biasanya dipandang cocok untuk sekedar melepas lelah, menjalin hubungan dengan relasi, membangun jaringan dengan sesama kolega, sekedar gaya hidup atau untuk mencari inspirasi. Insan periklanan sendiri sebagian besar terdiri atas orang-orang kreatif yang tampil eksentrik, berbusana sesuai dengan mood mereka, memiliki pola pikir dan perilaku yang seringkali menentang aturan ataupun norma yang ada. Sikap eksentrik seperti itu antara lain bisa dilihat di ajang-ajang penghargaan kreatif melalui tampilan mereka yang berani berbeda.
Tidak dapat disangkal bahwa pada akhirnya, beberapa dari mereka yang berpenampilan dan berperilaku eksentrik tersebut bisa memperoleh penghargaan kreatif.
Namun apakah kreativitas itu sendiri berkaitan langsung dengan perilaku eksentrik ini?
2. Kreativitas
Kreativitas berasal dari kata dasar kreatif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kreatif memiliki pengertian yaitu (1) memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk
menciptakan; (2) bersifat (mengandung) daya cipta. Sehingga pengertian kreativitas adalah (1) kemampuan untuk mencipta; daya cipta; (2) perihal berkreasi (Kamus, Olson, 1992:11).
Menurut Henrik Lisby (Majalah Desain Grafis Concept Vol.02 Edisi 07’05:14), seorang arsitek, desainer dan branding specialist yang mendapatkan gelar Master of Arts in Architecture and Design dari The Royal Academy of Arts, Copenhagen, Denmark, “Kreativitas adalah menjadi unik. di tengah-tengah dunia yang segala sesuatunya menjadi semakin mirip.”
Sedangkan menurut David Campbell (1986 :11-12), kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya (1) baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan ; (2) berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/banyak ; (3) dapat dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu. Peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan, tak dapat diulangi – mungkin saja baru dan berguna, tetapi lebih merupakan hasil keberuntungan (luck), bukan kreativitas.
Bagi beberapa orang, kreativitas dianggap sebagai suatu kemampuan untuk menghasilkan gagasan baru atau wawasan segar, sebagai hasil dari pola pikir yang “out of the box”. Dalam sebuah kamus, kreativitas dikemukakan sebagai proses yang menghasilkan sesuatu yang tidak berkembang secara alamiah atau tidak dibuat dengan cara yang biasa. Kreativitas didefinisikan sebagai suatu pengalaman untuk mengungkapkan dan mengaktualisasikan identitas individu seseorang secara terpadu dalam hubungan eratnya dengan diri sendiri, orang lain, dan alam (Olson, 1992 :12,14). Ditinjau dari sisi yang lain, kreativitas adalah proses yang digunakan seseorang untuk mengekspresikan sifat dasarnya melalui suatu bentuk atau medium sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa puas bagi dirinya; menghasilkan suatu produk yang mengkomunikasikan sesuatu tentang diri orang tersebut kepada orang lain. Sehingga kreativitas menjadi sangat pribadi sifatnya karena kreativitas adalah menjadi diri sendiri dan mengekspresikan diri sendiri (Bean, 1995:3, 5).
Walaupun kreativitas dimulai sebagai proses di dalam perasaan atau gagasan – tetapi juga harus menghasilkan sesuatu yang dapat dilihat. Pikiran dan perasaan mungkin menarik dan penting, tetapi pikiran dan perasaan bukanlah kreatif itu sendiri. Harus ada suatu produk yang mengungkapkan semua pikiran dan perasaan tersebut (Bean, 1995:6-7).
Sebagus apapun ide yang kita miliki kalau tidak sampai menjadi kenyataan juga tidak akan dapat dinikmati oleh orang lain. Ini berarti memiliki ide cemerlang barulah awal dari suatu pekerjaan, selanjutnya adalah kerja keras, perencanaan yang matang, usaha persuasif yang jitu dan daya tahan untuk merealisasikan ide tersebut sampai menjadi kenyataan (Hartanto, Majalah Desain Grafis Concept Vol.02 Edisi 07’05:90). Suatu saat, Reynold Bean menuturkan kisahnya dalam buku Cara Mengembangkan Kreativitas Anak. Dikisahkan suatu ketika ia pergi bersama sekelompok siswa sekolah dalam suatu karyawisata ke Studio Bennie Bufano. Bennie Bufano adalah salah satu pematung yang paling disukai di San Fransisco Bay Area. Karya Bufano, seperti patung St. Fancis dan patung satwa dari batu yang “menggemaskan” dapat dilihat di sepanjang Bay Area. Patung satwa dirancangnya sedemikian rupa supaya anak-anak dapat memanjat dengan mudah tanpa terluka.
Selama karya wisata tersebut, Bufano berbicara tentang seni. Sewaktu ditanya tentang bagaimana ia memutuskan apa yang hendak dipahatnya dari batu tersebut, jawabnya, “Saya hanya memahat terus hingga menemukan binatang apa yang terkurung di dalamnya.” Saat itu Reynold (Bean, 1995:1) berpikir bahwa meskipun pernyataan Bufano tidak benar secara harafiah, namun ia merupakan metafora yang indah. Selang beberapa tahun kemudian Reynold menyadari bahwa pematung tersebut beranggapan bahwa di dalam batu tersebut benar-benar ada binatang yang terkurung di dalamnya. Penglihatan batinnya yang memungkinkan ia membayangkan potensi keindahan yang terkandung di dalam sesuatu yang dipandang sebagian besar orang sebagai bongkahan granit sederhana. Ada beberapa hal penting tentang kreativitas yang dapat dipelajari dari pematung San Fransisco, Bennie Bufano yaitu bahwa kreativitas lebih banyak berkaitan dengan bermain daripada dengan bekerja. Mempunyai masa kanak-kanak yang memuaskan sehingga seseorang tidak ingin meninggalkan masa tersebut bukanlah sesuatu yang jelek. Setelah proses kreatif disalurkan, orang tidak dapat mengatakan kemana arahnya. Beranggapan ada satwa di dalam batu tidaklah gila apabila hal tersebut mengarah pada sesuatu yang indah.
Belajar mencintai apa yang dikerjakan adalah bagian dari hasil dicintai sewaktu mengerjakan. Memupuk kreativitas adalah salah satu tindakan terbaik dan terpenting yang dapat dilakukan orang tua bagi anak. Kreativitas seseorang adalah tempat ia menimba sesuatu yang memuaskan dan menyenangkan (Bean, 1995:9).
Orang-orang kreatif berhasil mencapai ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, hal atau produk baru, biasanya sesudah melewati beberapa tahap dengan urutan sebagai berikut: (1) Persiapan (preparation): meletakkan dasar. Mempelajari latar belakang perkara, seluk-beluk dan problematiknya. (2) Konsentrasi (concentration): sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap dalam perkara yang dihadapi. (3) Inkubasi (incubation): mengambil waktu untuk meninggalkan perkara, istirahat, waktu santai. Mencari kegiatan-kegiatan yang melepaskan diri dari kesibukan pikiran mengenai perkara yang sedang dihadapi. (4) Iluminasi (illumination): tahap AHA, mendapatkan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru. (5) Verifikasi/produksi (verification/production): menghadapi dan memecahkan masalah-masalah praktis sehubungan dengan perwujudan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru. Seperti menghubungi, meyakinkan dan mengajak orang, menyusun rencana kerja, dan melaksanakannya (Campbell, 1986:18).
Ada seorang bijak yang berkata: ”Kesuksesan orang-orang besar tercapai dan bertahan, bukan oleh loncatan yang tiba-tiba. Tetapi sementara orang-orang lain tidur pulas, mereka bekerja keras meniti tangga usaha.” (Campbell,1986:20).
Kreativitas secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu proses ataupun kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang inovatif, tidak harus baru namun ia dapat outstanding dan menjadi unik di tengah segala sesuatu yang kian hari kian mirip, bukan hanya sekedar kebetulan, merupakan suatu pemecahan masalah yang efektif dan berguna, dan yang paling penting adalah ia juga harus dapat dimengerti oleh orang lain. Sehingga ketika pembahasan adalah mengenai desain yang kreatif, maka ia harus merupakan desain yang dapat outstanding, memorable,dan understable serta merupakan problem solving bagi produk, jasa ataupun bagi orang-orang yang terlibat.
3. Ciri-ciri Orang Kreatif
Menurut Campbell (1986:27) ciri-ciri orang kreatif secara umum dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori. (1) Ciri-ciri pokok: merupakan kunci awal untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru, penemuan. (2) Ciri-ciri yang memungkinkan: adalah suatu keadaan yang membuat seseorang mampu mempertahankan ide-ide kreatif sekali sudah ditemukan tetap hidup. (3) Ciri-ciri sampingan: tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi kerap mempengaruhi perilaku orang-orang kreatif.
Ciri-ciri pokok yang dimiliki oleh orang kreatif antara lain (1) Kelincahan mental – berpikir dari segala arah. Kelincahan mental (mental agility) adalah kemampuan untuk
bermain-main dengan ide-ide, gagasan-gagasan, konsep, lambang-lambang, kata-kata, angka-angka, dan khususnya melihat hubungan-hubungan yang tak biasa antara ide-ide, gagasangagasan dan sebagainya. Berpikir dari segala arah (convergent thinking) adalah kemampuan untuk melihat masalah atau perkara dari berbagai arah, segi dan mengumpulkan berbagai fakta yang penting dan mengarahkan fakta pada masalah atau perkara yang dihadapi. Dengan cara demikian ada kemungkinan besar bahwa dihasilkan pemecahan yang tepat mengenai masalah atau perkara tersebut. Orang-orang kreatif memiliki kemampuan-kemampuan diatas dengan baik. Dan kemampuan-kemampuan menjadi semakin baik dan berfungsi semakin baik karena digunakan dan dilatih secara teratur. ”Jogging mental” amat berguna bagi mental seseorang, seperti halnya jogging fisik berguna bagi tubuh manusia. John Maxwell (Enjoying Everyday Life. Juli 2006:24) mengatakan bahwa ketika seseorang menjadi aktif berkreativitas, maka kemampuan kreativitas (creative ability) akan meningkat. (2) Kelincahan mental – berpikir ke segala arah. Berpikir ke segala arah (divergent thinking) adalah kemampuan untuk berpikir dari satu ide, gagasan, menyebar ke segala arah, segi. Daripada langsung sibuk mencari jawaban yang benar, berpikir ke segala arah, mendorong seseorang untuk mencari berbagai jawaban yang berbeda, yang memungkinkan. (3) Fleksibilitas konseptual.
Fleksibilitas konseptual (conceptual flexibility) adalah kemampuan untuk secara spontan
mengganti cara memandang, pendekatan, kerja yang tak jalan. (4) Orisinalitas. Orisinalitas (originality) adalah kemampuan untuk menelorkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (meski tak selalu baik), yang jarang, bahkan ”mengejutkan”. Dalam diri seseorang sebetulnya terpendam sifat nakal kanak-kanak. Sifat itu dapat melahirkan kreativitas yang luar biasa. (5) Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. Dari penyelidikan diketemukan bahwa pada umumnya, orang-orang kreatif lebih menyukai kerumitan daripada kemudahan, memilih tantangan dari keamanan, cenderung pada yang banyak tali-temalinya (complexity) daripada sesuatu yang sederhana (simplicity). Akibatnya orang-orang kreatif dapat bertemu dengan gagasan-gagasan aneh, tali-temali antar perkara yang mengejutkan, dan hal-hal baru daripada orang-orang yang puas dengan yang mudah, aman dan sederhana. (6) Latar belakang yang merangsang. Dalam lingkungan dan suasana latar belakang yang merangsang (stimulating background) para calon orang kreatif melihat dan mengalami cara hidup dan cara kerja orang-orang yang sudah jadi dalam bidang mereka masing-masing. Dari orang-orang semacam itu para calon orang-orang kreatif mempelajari pengetahuan, melatih kecakapan baru, dan terdorong untuk memiliki sifat-sifat khas mereka: usaha, tenang dalam kegagalan, tidak putus asa, disiplin, mencari terus, berprestasi dan gairah dalam hidup. (7) Kecakapan dalam banyak hal. Para manusia kreatif pada umumnya mempunyai banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang (multiple skills) (Campbell, 1986:27-33).
Ciri-ciri yang memungkinkan, yang perlu untuk mempertahankan gagasan-gagasan kreatif yang sudah dihasilkan, meliputi kemampuan untuk bekerja keras (capacity for hard work), berpikiran mandiri, pantang menyerah, mampu berkomunikasi dengan baik, lebih tertarik pada konsep daripada segi-segi kecil, keingintahuan intelektual, kaya humor dan fantasi, tidak segera menolak ide atau gagasan baru, arah hidup yang mantap (Campbell, 1986:35-43).
Banyak orang kreatif memiliki ciri-ciri sampingan yang membuat mereka tak teramalkan, sulit untuk bergaul dan hidup dengan mereka, sukar diatur. Ciri-ciri ini biasanya mempengaruhi perilaku orang-orang kreatif, diantaranya ialah (1) Tidak mengambil pusing apa yang dipikirkan orang lain. Orang-orang kreatif berpikir sendiri. Mereka tidak mengambil pusing mengenai apa yang dipikirkan orang lain. Akibatnya mereka menjadi tidak peka terhadap perasaan orang-orang sekitarnya. Karena mereka tidak mempedulikan orang dan kurang memperhatikan adat yang berlaku, seringkali mereka tampak aneh, angkuh dan asosial. (2) Kekacauan psikologis. Orang-orang kreatif lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas, tidak mengendalikan perasaan, dan tidak mengambil pusing pendapat orang-orang lain. Memandang dunia dengan kaca-mata berbeda dari yang lazim, hidup dengan aturan yang tidak biasa, bertindak atas dasar perhitungan khusus, dapat membawa orang-orang kreatif ke dunia batin yang penuh dengan gejolak dan kekacauan. Hal ini dapat membawa mereka ke tengah kekacauan psikologis dan dapat mengakibatkan keberantakan hidup: perkawinan hancur, kehilangan pekerjaan, minum-minum, bahkan membunuh diri (Campbell, 1986:44).
Pemaparan diatas adalah pemaparan mengenai ciri-ciri orang kreatif secara umumnya. Dari ciri-ciri tersebut, maka dapat ditemukan ciri-ciri yang sama pada para penggagas kreatif.
Ketika seorang Creative Director mendapatkan brief dari klien, maka ia harus mengerahkan segala kemampuan kreatifnya untuk dapat menjadi problem solver bagi klien. Sehingga langkah yang diambil selanjutnya adalah bagaimana ia akan mengeluarkan semua ide-ide, kata-kata, melihat hubungan yang tidak biasa antara ide-ide, gagasan dan konsep. Ia akan berpikir secara konvergen dan berusaha melihat dari berbagai macam sisi, baik dari produk, konsumen, produsen, dan lain sebagainya. Ia akan mengumpulkan fakta-fakta yang penting dan mengarahkan fakta-fakta tersebut untuk pemecahan masalah. Dan pada akhirnya ia akan berpikir secara ”mengejutkan” dan menghasilkan pemecahan masalah dengan cara yang tidak terpikirkan oleh orang lain, meskipun mungkin hal tersebut bisa jadi berupa sesuatu yang sederhana.
4. Perilaku Menyimpang
Definisi perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau reaksi
individu yang terwujud di gerakan (sikap); tidak saja badan atau ucapan. Simpang, sebagai kata dasar menyimpang memiliki pengertian sebagai (1) sesuatu yang memisah (membelok, bercabang, melencong, dan sebagainya) dari yang lurus (induknya); (2) tempat berbelok atau bercabang dari yang lurus (tentang jalan). Sedangkan pengertian menyimpang sendiri adalah (1) membelok menempuh jalan yang lain atau jalan simpangan ; (2) membelok supaya jangan melanggar atau terlanggar (oleh kendaraan dan sebagainya); menghindar (3) tidak menurut apa yang sudah ditentukan ; tidak sesuai dengan rencana dan sebagainya ; (4) menyalahi (kebiasaan dan sebagainya); (5) menyeleweng (dari hukum,kebenaran, agama, dan sebagainya).
Perilaku menyimpang ini, pada mulanya berasal dari kebiasaan seseorang pada masa remajanya yang terus terbawa di bawah sadar sampai seseorang tersebut dewasa. Untuk itu alangkah baiknya dicari tahu tentang perilaku menyimpang pada remaja. Salah satu upaya untuk mendefinisikan penyimpangan perilaku remaja dalam arti kenakalan anak (juvenile delinquency) dilakukan oleh M. Gold dan J. Petronio (Weiner, 1980, hlm.497) yaitu sebagai berikut: “Kenakalan anak adalah tindakan oleh seseorang yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika perbuatannya itu sempat diketahui oleh petugas hukum ia bisa dikenai hukuman.
Dalam definisi tersebut di atas faktor yang penting adalah unsur pelanggaran hukum dan kesengajaan serta kesadaran anak itu sendiri tentang konsekuensi dari pelanggaran itu. Oleh karena itu, merokok menurut definisi tersebut bukanlah kenakalan selama tidak ada undang-undang yang melarang anak di bawah umur untuk merokok. Demikian juga halnya dengan seorang anak yang berumur 17 tahun yang minum bir di negara bagian (di Amerika) yang tidak melarang anak di bawah umur 18 tahun untuk minum. Ia tidak dianggap nakal selama ia tidak mengetahui adanya ketentuan-ketentuan hukum itu dan karenanya ia tidak sengaja melanggar hukum yang berlaku (misalnya karena remaja itu sedang berlibur ke negara bagian lain, sedangkan di negara bagiannya sendiri batas usia minum minuman keras adalah 16 tahun) (Sarwono, 1989:196-197).
Seandainya definisi diatas digunakan, maka yang termasuk kenakalan remaja menjadi sangat terbatas. Padahal kelakuan-kelakuan yang menyimpang dari peraturan orang tua, peraturan sekolah atau norma-norma masyarakat yang bukan hukum juga bisa membawa remaja kepada kenakalan-kenakalan yang lebih serius, atau bahkan kejahatan yang benar-benar melanggar hukum pada masa dewasanya remaja. Dengan perkataan lain, dari sudut psikologi perkembangan dan dari sudut kesehatan mental remaja, juga perlu didefinisikan kenakalan remaja secara lebih luas. Di fihak lain, jangan sampai begitu saja mencap anak sebagai nakal hanya dari penampilannya yang berambut gondrong dan berpakaian jorok.
Secara keseluruhan, semua tingkah laku yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku dalam masyarakat (norma agama, etika, peraturan sekolah dan keluarga, dan lain-lain) dapat disebut sebagai perilaku menyimpang (Sarwono, 1989:197).
Perilaku menyimpang sendiri yang dimaksudkan dalam bahasan ini adalah tanggapan atau reaksi yang terwujud di action (sikap); tidak saja badan atau ucapan; yang tidak menurut apa yang sudah ditentukan, yang menyalahi kebiasaan pada umumnya, ataupun menyeleweng dari hukum, kebenaran, agama, dan sebagainya.
Dalam pengertian ini, maka gaya hidup minum-minum berlebihan, party berlebihan yang akhirnya melibatkan obat-obatan terlarang, gaya hidup seks bebas dan sebagainya dapat dikategorikan sebagai perilaku menyimpang.
5. Kesalahan Persepsi tentang Kreativitas
Salah satu pemicu adanya anggapan bahwa perilaku menyimpang dapat mendorong terciptanya kreativitas adalah adanya kesalahan persepsi mengenai kreativitas. Dalam bukunya Serious Creativity, Edward de Bono (1993:30-42) mengungkapkan kesalahan persepsi tersebut, antara lain :
(1) Creativity is a Natural Talent and Cannot be Taught. Apabila seseorang tidak dapat melakukan apapun untuk meningkatkan kreativitas maka dapat dipastikan bahwa kreativitas hanya bergantung pada bakat alami saja. Namun, kenyataannya adalah apabila seseorang mengadakan pelatihan, memberikan dasar-dasar dan teknik sistematik, maka kemampuan kreativitas bisa ditingkatkan melebihi kemampuan kreativitas rata-rata. Memang benar, beberapa orang akan memiliki kemampuan kreatif lebih daripada orang yang lain, tapi tiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk dapat meningkatkan kemampuan kreatif yang dimilikinya.
(2) Creativity Comes from The Rebels. Di sekolah, remaja yang lebih pintar terlihat lebih konformis/konvensional. Mereka dengan cepat belajar “permainan” yang dibutuhkan : bagaimana menyukakan hati gurunya. Bagaimana dapat lulus ujian dengan usaha minimal. Di satu sisi, ada para pemberontak, yang karena suatu alasan temperamen atau adanya kebutuhan untuk diperhatikan, mereka tidak mau menjalani “permainan” yang sedang berlangsung. Sangat alamiah apabila kemudian kreativitas justru muncul dari para pemberontak. Hal ini dikarenakan para orang konvensional terlalu sibuk mempelajari permainan yang sedang berlangsung, bermain di dalamnya, dan berproses di dalamnya. Sehingga sangatlah bergantung pada para pemberontak untuk menantang konsep yang sudah ada dan bertindak berbeda dari yang lain. Perlu diketahui bahwa para pemberontak memiliki semangat, energi, dan sudut pandang yang berbeda. Sebenarnya ini adalah cara pandang yang lama mengenai kreativitas. Namun, begitu kita mulai memahami nature dari kreativitas, kita akan mulai menyadari bahwa para konvensional dapat mempelajari permainan kreativitas. Karena mereka telah terbiasa untuk beradaptasi dengan mempelajari permainan dan ikut terlibat dalam permainan, maka para konvensional ini bisa saja dengan cepat menjadi lebih kreatif dari pada para pemberontak yang tidak mau belajar dan bahkan tidak mau terlibat dalam permainan. Pandangan ini mungkin akan terlihat aneh bagi beberapa orang, yaitu bahwa sebenarnya orang-orang yang konvensional ternyata dapat menjadi lebih kreatif dari pada para pemberontak. Namun begitu fenomena ini terjadi, maka akan tercipta lebih banyak ide kreatif yang konstruktif. Para pemberontak seringkali menemukan kreativitas dengan cara menentang ide-ide yang sudah ada dan mencoba melawan idiom yang ada. Kreativitas dari para pemberontak ini tercipta karena adanya keinginan untuk menentang sesuatu. Tapi kreativitas dari para konvensional tidak perlu untuk menentang sesuatu – jadi kreativitas tersebut dapat menjadi lebih konstruktif dan bisa saja tercipta karena ide yang sudah ada sebelumnya.
(3) Right Brain/Left Brain. Seringkali dikatakan bahwa otak kiri adalah bagian yang “berpendidikan” dari otak karena ia memuat bahasa, simbol, dan melihat sesuatu seperti yang seharusnya kita lihat. Otak kanan diibaratkan sebagai bagian “polos” yang tidak berpendidikan yang tidak mempelajari apapun. Jadi dalam masalah menggambar, musik, dan sebagainya, otak kanan dapat melihatnya dengan pandangan polos. Bagian yang harus dikembangkan untuk memiliki kreativitas lebih. Otak kanan memungkinkan untuk adanya suatu pandangan holistic daripada membangun poin-poin dalam menjelaskan segala sesuatunya. Hal-hal diatas memang benar, namun ketika kreativitas terlibat dalam perubahan konsep dan persepsi, maka tidak dipungkiri bahwa kreativitas membutuhkan otak kiri, sama seperti ia membutuhkan otak kanan, karena di otak kirilah konsep dan persepsi itu dibangun. Jadi tidaklah benar apabila disarankan kalau kreativitas hanya ada di otak kanan saja. Tidaklah benar apabila dikatakan untuk menjadi kreatif, jangan gunakan otak kiri, namun maksimalkan otak kanan. Karena untuk konsep berpikir kreatif, diperlukan kedua-duanya.
(4) Art, Artists, and Creativity. Secara alamiah, “kreativitas” termanifes banyak sekali di karya para seniman sehingga muncul asumsi bahwa kreativitas dan seni itu serupa. Karena itu masyarakat percaya bahwa untuk mengajarkan kreativitas, maka masyarakat harus diajarkan untuk berperilaku seperti seniman. Muncul pula anggapan bahwa seniman mungkin saja adalah orang terbaik untuk mengajarkan kreativitas. Ketika kreativitas memiliki arti untuk perubahan konsep dan persepsi – maka pengertian kreativitas lebih cenderung diartikan sebagai cara berpikir lateral. Dengan memakai pengertian diatas, maka tidak semua seniman adalah orang yang kreatif. Banyak seniman memiliki powerful stylists dan memiliki pandangan/persepsi dan ekspresi dengan gayanya masing-masing yang bernilai. Seniman, seperti anak-anak, dapat menjadi fresh dan original dan sangat polos semuanya dalam waktu yang bersamaan. Seniman dapat juga menjadi lebih analitis daripada orang kebanyakan dan seniman memiliki kepedulian yang besar terhadap teknologi dari karya mereka. Adalah benar bahwa seniman-seniman mempunyai ketertarikan untuk menemukan sesuatu yang ”baru” daripada melakukan pengulangan-pengulangan yang mirip satu dengan yang lainnya. Ada suatu kemauan untuk bermain-main dengan konsep dan persepsi-persepsi yang beraneka-ragam.
Jadi, bukan berarti bahwa seniman itu tidak kreatif. Tapi yang dimaksud melalui tulisan ini adalah kesalahan persepsi masyarakat bahwa kreativitas berkaitan dengan seni dan karena itu seniman adalah orang yang paling baik berkaitan dengan mengajar kreativitas.Memang tidak dipungkiri bahwa ada beberapa seniman yang kreatif dan sekaligus guru yang baik dalam kreativitas. Orang-orang ini adalah orang yang kreatif dan guru yang baik dalam kreativitas. Dan mereka menjadi seniman. Bukan karena mereka seniman maka-mereka menjadi kreatif dan guru yang baik dalam kreativitas. Jadi jangan sampai kita terjebak dengan persepsi yang terbolak-balik ini.
(5) Release. Di Amerika Utara, kebanyakan dengan apa yang disebut sebagai pelatihan kreativitas mengacu langsung pada ”membebaskan” orang dan ”melepaskan” potensi kreativitas yang dipercaya memang sudah ada. Memang benar, bahwa dengan menghilangkan peraturan, rasa takut untuk salah, atau ketakutan untuk terlihat menggelikan memiliki pengaruh untuk meningkatkan kreativitas. Seseorang bisa menjadi lebih kreatif ketika ia bebas untuk bermain-main dengan ide-ide yang aneh dan mengekspresikan pikiran-pikiran barunya. Namun, jangan sampai kita terjebak ke dalam persepsi bahwa kita hanya perlu membebaskan diri untuk membangun kreativitas. Latihan kreativitas bukan sekedar rangkaian latihan supaya orang merasa bebas dari larangan dan bisa mengatakan apapun yang ada dalam pikiran mereka. Larangan menekan pemikiran kita dibawah tingkatan kreativitas yang ”normal”. Bila kita menyingkirkan segala larangan-larangan yang ada, maka yang terjadi sebenarnya adalah
bahwa kita kembali ke keadaan kreativitas kita yang ”normal”. Sehingga ketika kita ingin menjadi benar-benar kreatif, maka kita harus melakukan beberapa ”tindakan yang tidak wajar”, yaitu melalui latihan-latihan. Kita bisa lihat melalui penggambaran keadaan
kreativitas dalam diri kita melalui gambar di bawah ini.
(6) The Need for “craziness”. ”Kegilaan” bisa dengan mudah membangun suasana yang ceria, bersemangat karena terlihat tidak wajar dan fun. Seseorang akan menjadi lupa terhadap adanya peraturan-peraturan ataupun batasan-batasan ketika mereka berkompetisi untuk menjadi lebih ”gila” dibandingkan dengan yang lain dalam suatu kelompok. Kenyataannya, kreativitas tidak akan hanya sekedar berkisar dalam ide-ide yang sudah ada sebelumnya, jadi banyak ide-ide baru, yang mungkin saja pada awalnya terlihat gila apabila dibandingkan dengan ide yang sudah ada sebelumnya. Karena itu, mudah sekali bagi seseorang untuk memiliki asumsi dan impresi yang salah mengenai kreativitas, yaitu bahwa kreativitas berawal dari ”kegilaan”.
Apa yang terjadi sebenarnya adalah kreativitas membutuhkan provokasi dan jalan kerja dari provokasi itu cukup berbeda dari pemberian impresi bahwa kegilaan itu adalah akhir dari segalanya dan adalah bagian yang esensi dari pemikiran kreatif. Dari kebanyakan poin yang telah disebutkan, maka kebanyakan pengajar kreativitas terpaku pada poin kebutuhan ”kegilaan” ini dan menjadikannya sebagai bagian yang esensi dari proses membangun kreativitas. Hal ini yang akhirnya memberikan impresi yang salah dan akhirnya bisa saja ”menyesatkan” orang yang mau menggunakan kreativitas untuk tujuan yang lebih serius.
6. Hubungan antara Kreativitas dan Perilaku Menyimpang
Beberapa ciri orang kreatif adalah memiliki kemampuan untuk menelorkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (meski tak selalu baik), yang jarang,
bahkan ”mengejutkan”; memiliki kemampuan berpikir segala arah untuk mencari jawaban yang berbeda dari umumnya, yang mungkin ada. Ciri orang kreatif ini, hampir selalu dapat kita temukan dalam karakter seorang penggagas kreatif. Kreativitas yang dimiliki oleh penggagas kreatif tak jarang seringkali membuat orang lain menjadi takjub ketika melihat hasil akhir dari sebuah proses kreatif.
Dalam kehidupannya, para penggagas kreatif dikarenakan tuntutan untuk bisa outstanding selalu menjadi problem solver bagi orang lain, maka seringkali kemudian menjadi tidak peka terhadap perasaan ataupun pemikiran orang lain. Banyak yang tidak mengambil pusing dengan apa yang orang lain pikirkan tentang diri mereka dan akhirnya mendorong mereka untuk tidak mempedulikan juga adat ataupun aturan yang ada. Bagi beberapa pihak yang pengendalian dirinya kurang, maka tuntutan-tuntutan kreativitas yang berlebihan bisa memunculkan efek kekacauan psikologis yang membawa mereka ke gaya hidup yang menyimpang, misalkan minum-minum berlebihan sehingga lepas kendali, atau dengan mengadakan party yang mengundang striptease dancer dengan alasan menghilangkan kepenatan.
Secara tidak langsung, ciri-ciri yang dimiliki diatas adalah suatu perilaku menyimpang. Kenyataan ini seakan-akan mendorong masyarakat pada umumnya untuk menyetujui bahwa perilaku menyimpang itu dapat dibenarkan, karena sekalipun orang kreatif berperilaku menyimpang, namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa mereka berhasil.
Yang mungkin perlu digarisbawahi disini adalah ciri-ciri sampingan yang dimiliki oleh orang kreatif, yang memang mempengaruhi perilaku orang kreatif, itu tidak ada hubungan apa-apa dengan ciri-ciri pokok yang ada pada orang-orang kreatif. Apabila kita mengamatinya secara terpisah, maka ciri-ciri sampingan yang sempat disebutkan itu tidak mampu menciptakan hal-hal baru. Ciri-ciri itu hanya menunjukkan keberadaan orang-orang aneh, suka minum, asosial, namun tidak dengan sendirinya berperilaku demikian bisa menjadi kreatif. Ciri-ciri sampingan ini lebih merupakan akibat dari kekuatan kepribadian para penggagas kreatif dan situasi batin yang diakibatkan oleh kreativitas. Maka dapat diamati, diarahkan, dikurangi dan diatasi dengan refleksi dan olah diri. Ketika seseorang memiliki pengendalian diri yang cukup, maka ia akan dapat menekan dan mengurangi ciri-ciri sampingan tersebut. Menjadi kreatif tidak berarti menjadi aneh. Kreatif dapat juga sekaligus biasa, sopan dan memasyarakat.
7. Perilaku menyimpang Negatif
Tindak kekerasan adalah perilaku menyimpang. Kekerasan secara fisik merupakan jenis penyimpangan yang mudah sekali terjadi. Penyimpangan ini bisa jadi berupa sebuah pukulan, tamparan, gigitan, melempar, dan aksi lainnya yang bisa menyebabkan luka fisik, meninggalkan bekas, dan menyebabkan rasa sakit yang sangat.
Kekerasan emosional bisa menjadi hal yang sulit dikenali, karena tidak ada tanda-tanda fisik.
Kekerasan emosional ini dapat menimbulkan luka dan menyebabkan kerusakan seperti pada kekerasan fisik.
8. Bisa Diperbaiki
Harus dipahami tidak ada alasan satu pun yang membolehkan orang berbuat menyimpang pada orang lain. Tetapi, beberapa faktor menyebabkan seseorang menjadi cenderung berperilaku menyimpang. Tumbuh besar di keluarga yang berperilaku menyimpang adalah salah satu faktor pendorong seseorang berperilaku menyimpang. Sementara, yang lain menjadi berperilaku menyimpang karena mereka tidak mampu mengatur perasaan mereka sendiri.
Sebagai contoh, seseorang yang tak mampu mengontrol rasa marah atau tidak mampu mengatasi situasi stres yang dihadapinya (seperti diputus pacar, tak lulus sekolah) bisa bersikap lepas kontrol pada orang lain tanpa terkendali. Tapi, perilaku menyimpang ini bisa diatasi. Setiap orang bisa belajar untuk menghentikannya. Karena perilaku menyimpang itu memberikan pengaruh. Remaja yang mendapatkan perilaku menyimpang sering sekali mendapatkan masalah tidur, makanan, dan konsentrasi. Remaja ini tidak mampu belajar dengan baik di sekolah, karena mereka marah dan ketakutan. Mereka tidak bisa konsentrasi dan tidak peduli. Karena itu, jika kamu merasa diperlakukan menyimpang, bicaralah kepada teman yang dipercaya atau kepada guru, dokter atau penasehat keagamaan di sekolah.
9. Simpulan
Berdasarkan dari pemaparan di atas, maka dapat diambil sebuah simpulan bahwa
pembenaran diri untuk berperilaku menyimpang hanya karena seseorang adalah orang kreatif, adalah tidak dibenarkan. Perilaku menyimpang hanyalah akibat sampingan dari kreativitas itu sendiri, bukan penyebab terciptanya kreativitas.
Ciri-ciri baik yang berhubungan dengan bakat kreatif sudah seharusnya dikembangkan, sebaliknya ciri-ciri buruk yang kebanyakan merupakan ekses atau akibat sampingan dari bakat itu dapat dikurangi. Dengan demikian bakat kreatif menjadi lebih produktif bukan hanya dalam bidangnya, tetapi juga dalam seluruh kehidupan.
Untuk mencapai terciptanya kreativitas yang optimal, maka seseorang perlu melatih diri dengan permainan-permainan kreatif, melakukan kegiatan-kegiatan kreatif secara rutin untuk meningkatkan kemampuan kreatifnya, keluar dari ’kotak’ aturan namun tidak menyimpang dari norma, dan tidak lupa juga harus didukung dengan hidup melekat dengan sang Pencipta itu sendiri. Tuhan adalah Tuhan yang kreatif. Ia adalah seorang Kreator, Pribadi paling kreatif yang pernah ada. Tidak peduli seberapa besar kreativitas yang sudah Tuhan beri kepada kita, dengan melibarkan Dia, maka kreativitas kita menjadi lebih meningkat dan lebih meningkat lagi.









Daftar Referensi


Bean, Reynold. Cara Mengembangkan Kreativitas Anak. Alih Bahasa: Dra. Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta:Binarupa Aksara. 1995.

Campbell, David. Mengembangkan Kreativitas. Disadur oleh A.M. Mangunhardjana. Yogyakarta: Kanisius. 1986.

De Bono, Edward. Serious Creativity. New York:HarperCollins Publishing. 1993 Gunarsa, Singgih D. dan. Singgih. Psikologi Remaja. Cet.15. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2003.

Hartanto, Djoko. Kreativitas – Antara Ide Cemerlang dan Kenyataan. Majalah Desain Grafis Concept Vol.02 Edisi 07’05 : 90

Lisby, Henrik.. Danish Design, Function Comes Before Form. Majalah Desain Grafis
Concept Vol.02 Edisi 07’05 : 14

Maxwell, John. Coming In from the Cold. Enjoying Everyday Life. Juli 2006: 24.

Olson, Robert W. SENI BERPIKIR KREATIF Sebuah Pedoman Praktis. AlfonsusSamosir (alih bahasa). Jakarta: Penerbit Erlangga.1992

Sarwono, Sarlito Wirawan. Psikologi Remaja. 1989. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali. The Lockman Foundation. The Amplified Bible. Grand Rapids, Michigan, USA: Zondervan. 1987.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan 3. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.1990

Majalah Periklanan, Promosi dan Kehumasan. Cakram on Global Creativity. Edisi Khusus Kreativitas Global. Edisi Juli – Agustus 2005.

AXIS Generasi Baru GSM yang Baik

AXIS Generasi Baru GSM yang Baik

Akankah Axis Bakal Menjadi “GSM yang Baik”?
Persaingan operator GSM saat ini cukup ketat. AXIS menghadapi tantangan baru menghadapi persaingan di Indonesia. Sebagai pendatang baru AXIS berhadapan dengan pemain lama yang sudah memiliki pelanggan yang tetap dan loyal. AXIS menawarkan keistimewaan lain disamping pemain lama GSM.
Menghadapi persaingan tersebut AXIS percaya bahwa bukan hanya “Apa yang Kami Kerjakan” penting, namun juga “Bagaimana Kami mengerjakannya” . Komitmen perusahaan untuk menjalankan seluruh aktifitas dengan penuh tanggung jawab dan tidak lupa untuk selalu memiliki semangat tinggi.
Brand AXIS mengartikulasikan ambisi perusahaan dan Logo AXIS adalah simbol dari pergerakan dan perubahan tanpa henti AXIS guna lebih mendukung pelanggan untuk mendapatkan keuntungan penuh dari layanan komunikasi bergerak dalam kehidupan sehari-hari.
AXIS ingin agar para pelanggan dengan mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan, kapanpun mereka menginginkannya.
AXIS mengumumkan penawaran aktivasi bonus untuk pelanggan baru. Dengan harga paket perdana Rp 6,000 termasuk PPN dan pulsa senilai Rp 6.000, bonus waktu bicara 30 menit akan dikreditkan secara otomatis setelah pelanggan melakukan aktivasi kartu AXIS. AXIS, operator GSM dan 3G dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, telah meluncurkan Program Bonus Isi Ulang Elektronik. Program promosi ini menawarkan sampai bonus isi ulang sampai 100% untuk isi ulang elektronik, bonus isi ulang paling dasyat yang pernah ditawarkan di Indonesia.
AXIS juga menwarkan bonus tiap bulan sepanjang tahun 2009 dengan 1000 SMS dan 1000 MMS gratis tiap bulannya kes semua nomor AXIS. Dengan mengaktifkan perdana AXIS minimal Rp. 20.000,00 (akumulasi) mulai 19 November sampai 31 Desember 2008. Bonus akan langsung didapatkan pada tanggal 10 tiap bulannya. Bonus berlaku untuk 39 hari, dan pulsa dapat dicek langsung melalui *888# akan terlihat langsung berpa bonus yang didapatkan, bagi mereka yang tertantang dan melihat ini peluang besar cepatlah untuk mengambil kesempatan ini agar tidak terlewati.
AXIS menawarkan berbagai fasililitas berbagai macam pelayanan dan bonus berupa :
Rp 1/SMS ke sesama AXIS 24 jam sehari mulai SMS pertama.
Anda mau SMS ke manapun, bilang telepon aku dong aku punya cerita menarik nih… Kawan anda penasaran maka kawan anda akan hubungi anda, ngobrool lamapun seperti ketemu, gak perlu jauh-jauh biaya transpor dan resiko di jalan nih…
Rp 1/nelpon ke sesama AXIS di akhir pekan.
Acara malam minggu anda dan akhir pekan banyak acara keluarga, istirahat penat per minggu, atau anda berkencan jarak jauh, tak ingin putus hubungan karena terputusnya komunikasi, AXIS tetap bantu anda.
Bonus terima Telephon Rp 100/menit dan semua operator lain.
Jika anda menerima telepon 1 menit dari seluruh operator akan mendapat kan bonus Rp 100,00 Jika anda terima telepon 10 menit maka anda akan terima bonus Rp. 1000,00. Jika anda banyak melakukan aktifitas anda akan banyak dibantu AXIS. Buat hubungan bisnis, keluarga atau kesibukan sosial lain melalui AXIS anda akan tertolong dan secara tidak langsung anda akan hemat biaya operasional.
Akses data hanya Rp. 0,7/kb berlaku sepanjang hari.
Bagi anda yang sika imel-imelan yah akses data cukup murah kan. Hemat lagi anda dapatkan.
Gratis down Load RBT
Ingin tahu berita internasional terkini dari internet bisa gratis Down Load, biar gak katrok dan jadul. Malu dong cantik-cantik dan ganteng-ganteng kok jadul dan katrok.
Semua berlaku dan langsung anda nikmati sampai 31 Desember 2008, jngan ketinggalan kereta. Kami pasti jujur dan gak ribet, karena semuanya itu harus praktis dan bisa tetap dipercaya. Kepercayaan adalah inti bisnis kami.
AXIS telah melayani pelanggan begitu luas yaitu Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Lombok, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau, dan AXIS terus berusaha meningkatkan luas dan memberikan pelayanan yang lebih baik dan jelas, sehingga memberikan kenyamanan bagi siapa saja yang memiliki mobilisasi tinggi. Jangan kuatir anda harus melakukan pembelian perdana lain di temapat baru, gak ribet kan. Apalagi melakukan kegiatan-kegiatan penyesuaian, semua otomatis. Ini bukan gila tapi praktis gila-gilaan.
AXIS bangga menjadi sebuah korporasi yang bertanggung jawab. Tanggung jawab sosial perusahaan kami melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk berbagai tingkatan pemerintahan dan komunitas setempat. Kami bangga menawarkan produk dan layanan yang dapat meningkatkan taraf hidup jutaan orang dan mendukung tujuan pemerintah dalam memajukan industri telekomunikasi di Indonesia.
Saat ini, AXIS memfokuskan tanggung jawab sosialnya pada kegiatan amal dan kemanusiaan. Bersama Palang Merah Indonesia, kami mengadakan kegiatan donor darah secara teratur. Karyawan perusahaan membantu dalam mengumpulkan darah yang dibutuhkan oleh para korban bencana alam dan krisis kesehatan lainnya.
Pada rangkaian kegiatan tiga donor darah yang terakhir, AXIS membantu Palang Merah Indonesia (Unit Transfusi Darah Jakarta) mengumpulkan sebanyak 186 unit kantong darah atau sejumlah 38 liter.
Pada Februari 2007, saat banjir melanda sebagian besar wilayah di Jakarta, karyawan AXIS menggalang dana dan kegiatan untuk mengumpulkan pakaian serta keperluan lain bagi para korban.
Sebagai bagian dari Program Kemanusiaan untuk para korban bencana alam di Yogyakarta dan Jawa Tengah (Humanitarian Program for Earthquake victims in Yogyakarta and Central Java), karyawan AXIS menggalang dana sebesar USD 50,000 untuk Palang Merah Indonesia, serta Rp. 30 juta untuk Rumah Sakit Dr Sardjito di Yogyakarta. Dana ini digunakan untuk membeli perlengkapan medis, membangun dapur umum, dan mendirikan kembali sebuah sekolah di desa Karangganyam, yang rusak parah akibat gempa bumi. Beramal adalah bagian yang penting bagi kita sebagai manusia, agar kita bisa mensyukuri keberuntungan kita.
AXIS tidak hanya mencari keuntungan semata namun tanggung jawab AXIS sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian sosial dan kemanusiaan, menjadikan keyakinan AXIS bahwa jiwa manusia adalah memiliki hakekat kemanusiaan itu sendiri.
PT Natrindo Telepon Seluler selaku pemegang brand AXIS merupakan operator penyedia layanan seluler GSM dan 3G di Indonesia yang menawarkan layanan komunikasi yang inovatif dan ekonomis. AXIS mulai beroperasi di Jawa dan Sumatera, dan saat ini sedang gencar mengembangkan jaringan 2G dan 3G-nya ke beberapa wilayah lain di Indonesia.
AXIS didukung oleh lebih dari 400 karyawan yang dipimpin oleh tim profesional yang berpengalaman. Keinginan kami adalah menjadi organisasi yang menarik dan dinamis. Organisasi yang menciptakan lingkungan kerja yang unik, memungkinkan profesional muda di dalamnya untuk mengembangkan diri dalam lingkungan yang mengutamakan gairah, inspirasi, akuntabilitas, kecepatan dalam bekerja, dan memiliki motivasi tinggi.
Setelah hadir di Surabaya dan Bandung, kini Axis membuka layanan di Jakarta. Axis memulai kiprahnya sebagai operator GSM nasional yang mendambakan penawaran harga sederhana, transparan dan bersaing. Penawaran seperti itulah yang akhirnya dijadikan sebagai motto Axis dengan tagline “GSM yang Baik”. “Penawaran harga yang rumit di pasar sering menimbulkan kebingungan di kalangan pelanggan elepon selular,” ujar Erik Aas, Presiden Direktur AXIS saat peluncuran AXIS di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Erik menambahkan bahwa karena itu, Axis menawarkan kepada pelanggan telekomunikasi di Indonesia sesuatu yang benar-benar baru. Sebagai layanan GSM yang terjangkau, sederhana dan transparan dimana pelanggan dapat mengetahui dengna pasti berapa jumlah uang yang dikeluargkan setiap selesai berkomunikasi.
Dengan optimis, Erik yakin AXIS adalah produk selular yang selama ini dicari oleh pengguna layanan selular di Indonesia. Karena selama ini pelanggan senantiasa dihadapkan pada layanan GSM yang mahal dan pemberlakukan tarif yang membingungkan.
Saud Al-Daweesh, Presiden Komisaris AXIS, mengatakan bahwa kombinasi populasi di Indonesia yang besar dengan tingkat penetrasi telepon selular rendah serta GDP per kapita yang relatif inggi menjadikan Indonesia pasar menjanjikan. “Perkiraan kami, lebih dari 150 juta masyarakat Indonesia masih menunggu layanan GSM yang terjangkau,” tambah Saud Al-Daweesh.
Axis saat ini telah beroperasi di Jawa TImur dan Jawa Barat yang sekarang merambah Jabodetabek. Pembangungan BTS mencapai jumlah 3.700 unit hingga akhir tahun. Jaringan AXIS akan meliputi Banten, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Bali dan Lombok. AXIS akan menghabiskan satu milyar dolar AS hingga akhir tahun 2008 untuk perluasan jaringan serentak di Jawa dan Sumatera. Axis didukung oleh pemegang saham mayoritas yaitu Saudi Telecom Company dari Arab Saudi dan Maxis Communications dari Malaysia.
Akankah Axis bakal terus menjadi “GSM yang Baik” ataukah ikut terjun ke arena perang tarif selular yang membingungkan? Kita tunggu saja.
Cepatlahj mencob, tapi bukan coba-coba lho. !!!

Advertorial by AXIS

Analisis SOSTAC PT SAMSUNG dalam

Analisis SOSTAC PT SAMSUNG dalam
menghadapi Persaingan Sehat dengan HITACHI

1. Pendahulan
Dimanapun Anda berada. di tengah keramaian jalan raya atau dalam kenyamanan rumah Anda...Samsung adalah bagian dari kehidupan Anda. Sebagai pemimpin global, kami ada di garis terdepan perubahan, mengantisipasi apa yang diinginkan oleh pelanggan kami di seluruh dunia pada hari esok.
Dalam tahuan 2007 laporpan keuangan keuangan Samsung menunjuikkan nilai yang cukup spektakuler yait dengan iktisar sebagai berikut :
Tabel 1.
Ikhtisar Keuangan 2007 (WON/DOLLARS/EUROS)
AMOUNTS IN BILLIONS
WON
DOLLARS
EUROS
Penjualan Bersih*
161,847.40
174.2
127.2
Aset Total
284,165.50
302.9
205.7
Kewajiban Total
180,833.20
192.7
130.9
Ekuitas Pemilik Total
103,332.30
110.1
74.8
Pendapatan Bersih*
12,873.70
13.9
10.1
Sumber PT. Samsung, 2007. [Jumlah dalam milyar]
Kurs Rata-rata Tahunan Won/Dollar Amerika : 929.20/1 Won/Euro : 1,272.72/1 . Won/Dollar Amerika di Akhir Tahun pada 31.12.07 : 938.20/1 Won/Euro : 1,381.26/1. Data finansial termasuk perusahaan-perusahaan terafiliasi dengan Samsung mengakhiri tahun fiskalnya di akhir Maret 2008, seperti Samsung Life Insurance, Samsung Fire & Marine Insurance, Samsung Investment Trust Management.
Samsung adalah sebuah perusahaan elektronik terkemuka di Korea, dan mampu mengembangkan produksnya secara Internasional. Baik Asia, Eropa dan Amerika. Alat-alat tersebut antara lain terkenal dengan produk televisi.
Era digital telah membawa perubahan – dan kesempatan – yang revolusioner bagi bisnis secara global, dan SAMSUNG telah menjawabnya dengan teknologi yang canggih, produk yang kompetitif, dan inovasi yang konstan.
SAMSUNG terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menerapkan standar baru dalam berbagai bisnis, dari elektroni hingga layanan finansial, dari bahan kimia dan industri alat berat hingga perdagangan dan layanan lain. Semua berbagi komitmen untuk menciptakan produk dan layanan berkualitas tinggi yang inovatif, yang diandalkan oleh jutaan orang dan bisnis di seluruh dunia setiap harinya.
Ancaman krisis global dan kuatnya merek Korea di pasar kulkas side by side tak membuat Hitachi gentar meluncurkan Hitachi Side By Side. Pabrikan asli Jepang ini pun tak segan mematok target penjualan kulkas premiumnya sebesar 200 unit perbulan.
Hitachi bakal menguasai 20% pangsa pasar kulkas side by side. Pasalnya, porsi kulkas premium tersebut menurut data Electronic Marketer Club (EMC) adalah sebanyak 1000 unit setiap bulan.
Produk premium Hitachi sendiri dibanderol seharga Rp 20 jutaan. Beberapa fitur canggih yang melengkapinya antara lain adalah Minus Zero Cooling yang membuat penyebaran dingin yang lebih merata.
Produsen elektronik asal Jepang, Hitachi Ltd merombak bisnisnya di Indonesia dengan mengambil alih pemasaran produknya dari PT Dinamika Ardimas.
Hitachi juga mengganti nama PT Dinamika Ardimas,-- yang selama ini menjadi agen tunggal pemasaran produk Hitachi di Indonesia,-- menjadi PT Hitachi Modern Sales Indonesia (HMSI).
Perubahan nama itu sekaligus diikuti dengan perubahan kepemilikan saham dan susunan direksi dan komisaris. "Perubahan tersebut ditandai dengan pengumuman PT Hitachi Modern Sales Indonesia dihadapan para dealer Hitachi dari seluruh Indonesia pada 3 Agustus di Jakarta," kata Direktur Pemasaran PT HMSI, Tjitra W Sanusi dalam keterangannya Sabtu (4/8/2007).
Sejak 3 Juli 2007, Hitachi Ltd menguasai 2/3 saham atau 67,5 persen di HMSI dan sisanya dimiliki mitra lokal PT Lumbung Sari Sejahtera (LSS).
Perubahan kepemilikan tersebut juga diikuti dengan perubahan direksi dan komisaris. Dua posisi direksi kini dipegang oleh Hitachi Ltd yang salah satunya jabatan presiden direktur. Sedangkan satu posisi direksi yakni untuk direktur pemasaran dipercayakan pada mitra lokal LSS. Posisi presiden komisaris juga dipegang oleh Hitachi.
Presdir PT HMSI, Sakai mengatakan perubahan ini dimaksudkan untuk menandai komitmen baru Hitachi Ltd di Indonesia. "Pasar elektronik Indonesia menunjukkan potensi yang terus tumbuh, maka itu Hitachi memutuskan untuk lebih serius menggarap potensinya dengan mengalihkan kategori produk yang dipasarkan menjadi produk-produk elektronik dengan nilai tambah yang lebih tinggi," tutur Sakai.
Hitachi juga akan memfokuskan produk-produk elektronik untuk segmen tersebut terutama untuk produksi kulkas, mesin cuci otomatis, dan TV plasma.
Hitachi mengaku akan serius menggarap pasar di Indonesia dengan target peningkatan penjualan sebesar 50 persen pada 2010.
Ulasan di atas menggabarkan bagaimana du perusahaan besar bidang elektonika internasional bersaing menghadapi persaingan yang cukup ketat pada sektot pemasaran dan teknologi. Merka harus sama-sama membangun eksistensi danmengusasi pasar elektronik diantara perusahaan elektronik lain yang cukup besar yaitu : Soni, Panasonics, Politron dan Lain sebagainya.

2. Rumusan Masalah
Target Pemasaran dalam penjualan produk terutama dengan menggunakan Marketing Mixed, yaitu dengan berbagai analisis pendekatan dalam menghadapi hambatan dan tantangan dapat dilakukan sebuah analisis yang tepat.
1.Apakah Model pendekatan SOSTAC dalam penyelesaian masalah yang dihadapi oleh SASUNG?
2.Bagaimana Model Pendekatan SOSTAC dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh SAMSUNG dalam hal Managemen dan Marketing?
3.Seberapa Efektifkah model SAMSUNG dalam mengatasi persoalan marketing?
4.Kapankan Model SAMSUNG dapat dilakukan dan dilaksanakan dalam model marketing untuk memperoleh hasil sesuai target yang ditentukan?
Pendekatan dalam manajemen dan komunikasi ini dilakukan agar diperoleh target perusahaan sesuai yang diinginkan dengan berbagai persoalan yang muncul.

3. Landasan Teori
3.1 Definisi model SOSTAC.
SOSTAC adalah singkatan atau ringkasan tahapan-tahapan proses strategi pemasaran oleh Paul R. Smith (1990). SOSTAC terdiri dari :
1.Situation Analysis. (Analisis Situasi) yang mana terdiri dari SWOT Analysis, PEST Analysis, Marketing Mix(bauran kebijakan) dan Competitive Position (posisi persaingan).
2.Objectives. (obyektif) Kemana kita akan pergi (Where do we want to go)? Terdiri dari : Ashridge Mission Model, 5 P’s Model, SMART.
3.Strategy(strategi). Bagiamana kita mendapatkanya (How are we going to get there)? Terdiri dari : Market Segmentation (sekmentasi pasar) dan Positioning.
4.Tactics (taktik). Yang lebih detail dari strategi. Berupa Tools (alat) dan Komunikasi (Communication).
5.Actions (aksi) . Implementasi, pengambilan perencanaan kerja dalam Action Plan (perncanaan aksi) . Terdiri dari RACI Model, CSFs dan, KPIs
6.Control(pengawasan). Track progress melalui pengukuran (measuring), pengawasan (monitoring), pengecekan (reviewing), penempatan (updating and modifying). Terdiri dari Kinerja manajemen (Performance Management) dan Blanced Scorecard.
Keunikan metode SOSTAC adalah sederhana (simplicity). Pendekatan adalah memenuhi tahapan secara bersama-sama dalam menciptakan perencanaan pemasaran (marketing plan). Terdiri dari 5 C’s of Marketing Strategy (strategi pemasaran 5C), Feasibility Study (studi kelayakan), VMOST dan Customer Relationship Management (manajemen hubungan dengan paelanggan).
3.2. SWOT
Merupakan analisis dari Strength (kekuatan) , Weakness (Kelemahan), Oportunity (Peluang) dan threat (Ancaman). Merupakan analisis manajemen yang berdasarkan pada kepekaan terhadap lingkungan manajemen terutama marketing atau pasar.
Strength (Kekuatan) adalah berupa modal, kemampuan sumber daya manusia, teknologi, jaringan, dan brand image tau merek yang dimiliki merupakan kekuatan yang dibutuhkan perusahaan dalam mengembangkan diri dalam mencapai target atau sasaran.
Weakness (kelemahan) adalah berbagai macam kelemahan yang dimiliki perusahaan, seperti isu-isu negative yang muncul, jaringan yang terbatas, tenaga pemasaran yang masih kurang mengakar dalam jaringan, serta kelemahan-kelemahan lain yang memungkinkan untuk menjadi kendala dalam meningkatkan target atau sasaran yang harus dicapai.
3.3 PEST
PEST analysis adalah merupakan pola kerja dan strategi konsultan menggunakan pengamatan lingkungan makro eksternal (scan the external macro-environment) dalam setiap operasi perusahaan. PEST adalah singkatan dari : Political, Economic, Social and Technological (Politik, ekonomi, sosial da teknologi)
PEST factors merupakan sebuah aturan main yang penting dalam strategi menciptakan peluang nilai kreasi. Meskipun bahasa selalu diluar kontrol dari perusahaan dan harus normal terdiri dari kesempatan atau peluang lain. Bersama macro-economical factors (factor makro ekonomi) dapat berbeda tiap continental, negara atau suatu tempat, juga biasanya analisis PEST seharusnya dicitrakan tiap negara. Berikut ini terdapat contoh dari tiap faktor-faktor tersebut :
1.Political (incl. Legal) /Politik (memasukkan hukum)
Penelitian berjenjang Kebijakan lingkungan dan proteksi, pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapatan pemerintah.(Environmental regulations and protection Economic growth Income distribution Government research spending)
2.Economic (ekonomi)
Kebijakan pajak, suku bunga dan moneter, kependudukan, tingkat pertumbuhan penduduk, pembagian usaha industri berfokus pada teknologi. (Tax policies Interest rates & monetary policies Demographics, Population growth rates, Age distribution Industry focus on technological effort )
3.Social (Sosial)
Kebijakan perdagangan internasional dan retriksi pemerintah, perlindungan tenaga kerja, mobilitas sosial, penemuan dan pengembangan kontrak baru. Pemberdayaan hkum, perlindungan konsumen. Kebijakan pengangguran, merubah gaya hidup, tingkat transfer teknologi, Hukum perburuhan, pajak tenaga kerja dan pengembangan perilaku semangat wira usaha. (International trade regulations and restrictions, Government spending Labor / social mobility, New inventions and development, Contract enforcement law Consumer protection, Unemployment policy, Lifestyle changes Rate of technology transfer, Employment laws Taxation Work/career and leisure attitudes Entrepreneurial spirit)
4.Technological (teknologi)
Siklus hidup dan kecepatan dari perkembangan teknologi, organisasi pemrintah, tingkat perubahan perilaku pendidikan pengunaan energi dan biaya. Kebijakan persaingan, tingkat inflasi, fase perubahan dalam teknologi informasi, tingkat stabilitas politik dari siklus bisnis, jaminan kesehatan dan kesejahteraan, naluri dari pengamanan perubahan dalam internet, kebijakan perlindungan kepercayaan konsumen, keyakinan hidup, kondisi teknologi yang dalam situasi bergerak. (Life cycle and speed of technological obsolescence Government organization / attitude Exchange rates Education Energy use and costs. Competition regulation Inflation rates Fashion, hypes (Changes in) Information Technology Political Stability Stage of the business cycle Health consciousness & welfare, feelings on safety (Changes in) Internet , Safety regulations Consumer confidence Living conditions (Changes in) Mobile Technology )
Melengkapi PEST Analysis adalah relatif sederhana dan dapat dikerjakan melalui pelatihan (via workshops) menggunakan teknik wawancara (brainstorming). Penggunaan dari PEST analysis bisa bermacam-macam dari perusahaan dan strategi perencanaan, perencanaan pemasaran, pengembangan usaha dan produksi, dan catatan penelitian (company and strategic planning, marketing planning, business and product development, dan research reports.)
Varian dari PEST Analysis selalu seperti SLEPT Analysis (plus Legal) or the STEEPLE Analysis: Social/demographic (sosial/kependudukan), Technological(teknologi), Economic(ekonomi), Environmental(lingkungan)/ natural(alam) , Political(politik), Legal (hukum) dan Ethical factors(factor etik). Juga Geographical factors (factor geografi) adalah signifikan.
3.4 Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Menggambarkan model Marketing Mix (juga dikenal dengan 4 P dapat digunakan oleh tenaga marketing merupakan alat yang banyak digunakan dalam strategi pemasaran. Marketing managers (manajer pemasaran) menggunakan metode ini untuk menggerakkan atau mendorong secara optimal dari target yang telah ditentukan agar tercapai dari berbagai variables yang dijalankan. Adalah penting memahami prinsip-prinsip Marketing Mix (bauran kebijakan) sebagai variabel kontrol. Marketing Mix (baurna kebijakan) disesuaikan dengan dasar frekuensi pertemuan dibutuhkan untuk mengubah sejumlah target dan lingkungan pemasaran yang treus bergerak secara dinamis.
1.Product(barang)
Sejarahnya, pemikirannya adalah produksi barang akan sendirinya meskipun adalah prosduk yang kurang baik setiap hari lebih tinggi dalam pasar kompetitif. Plus adalah berupa hukum yang dibawa oleh pelanggan lebih baik untuk dikirim produk kembali yang jelek tersebut. Berbagai macam pertanyaan dari barang akan bekerja pada organisasi yang diciptakan yang dibutuhkan konsumen. Mendefinisikan karakteristik dari produk atau jasa yang dilihat dan dibutuhkan pelanggan. Memfungsikan ; Quality (kualitas); Appearance; Packaging(kemasan); Brand (merek); Service(jasa); Support(pendukung); dan Warranty(garansi).
2.Price (Harga)
Berapa harga yang diinginkan pelanggan untuk dibayar harus dipertimbangkan. Disini terdiri dari strategi harga tidak menjadi masalah. Kejadian jika anda memilih tidak menjawab hanya uang untuk barang dan jasa, anda harus merealisasikan bahwa sebuah keputusan penting dan bagian dari stategi harga (pricing strategy). Meskipun harga pesaing adlah lebih lama dipilih, pelanggan selalu kelihatan sensitive untuk potongan harga dan harga kusus. Price (harga) juga memiliki sisi irasional, tidak selalu harga mahal barang nya baik. Persaingan Permanen dari harga dari berbagai macam perusahaan tidaklah sangat dekat dengan sensitifitasnya. Daftar Harga berupa Discounts(potongan); Financing(keuangan) ; Leasing Options; dan Allowances.
3.Place (Tempat)
Kemampuan untuk memilih tempat yang tepat, seperti waktu yang tepat, dalam jumlah yang tepat. Barang akan berubah nilainya di tempat yang berbeda. Seperti internet dan telefon genggam. Lokasi, Logistik; anggota jaringan; Jalur motivasi, Pasar, Tingkat pelayanan, Internet, dan Mobil.
4.Promotion (Promosi)
Bagaimana memilih target kelompok dalam organisasi dan produksinya. Mengeluarkan semua kekuatan senjata tempur pemasaran yaitu advertising (pengiklanan), selling(penjualan), sales promotions(propaganda penjualan), Direct Marketing (penjualan langsung), Public Relations(kehumasan), dan lain-lain. Sisi lain 3 P memiliki kelemahan dari pengertiannya pasar saat ini , Promosi menjadi lebih penting Promosi untuk memfokuskan diri pada Advertising(pengiklanan) ; Public Relations(kehumasan) ; Message(pesanan); Direct Sales(penjualan langsung); Sales(penjualan); Media(media); dan Budget(penganggaran).
Fungsi dari bauran pemasaran membantu mengembangkan bauran tidak hanya kepuasan dan kebutuhan pelanggan dengan target pasar, tetapi keterkaitan untuk memaksimalkan kinerja organisasi. Yang memasukkan berbagai bagian sejumlah dari Promosi untuk 4P sampai 5P dalam model Marketing Mix(bauran kebijakan).
3.5 Competitive Position (Posisi Persaingan)
Menggambarkan Posisi persaingan dari tingkat relatif dominan sebuah perusahaan dalam pasar membandingkan dengan kompetitor. Contohnya , Sebuah perusahaan memiliki target sebagai pemimpin pasar (market leader), atau tumbuh dari posisi ketiga menjadi dua, dalam pasar untuk penjualan pisang.
Juga, bisa diindikasikan dalam tingkat pasar sebagai market leader, challenger, follower atau niche player. Atau mengekspresikan prosentase pangsa pasar.
3.6 Management Berdasarakan Sasaran. (MBO)
Deskripsi MBO menerangkan secar obyektif dari setiap tenaga kerja dan membandingkan dan langsung selalu menggambarkan kineyang obyektif yang diatur. Peningkatan kinerja organisasional dengan menerapkan sasaran organisasi dengan obyektif dari subordinat melalui Organisasi. Idealya, tenaga kerja memiliki kekuatan yang memasuk diidentifikasi secara obyektif, tepat dan lengkap, dan sebagainya.
MBO memasukkan trak dari proses dan hasil yang diperoleh secara obyektif. Management by Objectives pertama kali dikenalkan oleh Peter Drucker (1954) dalam bukunya berjudul “The practice of Management/manajemen dalan Praktek”.
Prinsip Management by Objectives (manajemen berdasarakan sasaran) adalah :
Melalui tujuan organisasi (Cascading of organizational goals and objectives), Spesifikasi sasaran bagi anggota (Specific objectives for each member), membuat keputusan yang partisipatif (Participative decision making), periode waktu eksplisit (Explicit time period), dan evaluasi kinerja dan menghasilkan umpan balik (Performance evaluation and provide feedback).
Management by Objectives (manajemen berdasrkan sasaran) juga mengitruduksi metode SMART untuk mengecek validitas dan obyektifitas. Yaitu : kusus (Specific), terukur (Measurable), prestasi (Achievable), nyata (Realistic), dan hubungan waktu (Time-related).
Tahun 1990-an , Peter Drucker mengambil pengaruh dari metode manajemen organisasi kedalam perspektif, dimana ia berkata “It’s just another tool. It is not the great cure for management inefficiency. Management by Objectives works if you know the objectives, 90% of the time you don’t.” (tidak hanya satu-satunya alat. Yang tidak lebih besar untuk manajemn yang tidak efisien. Manajemen berdasarkan sasaran bekerja jika kita tahu sasarannya, 90% dari waktu bukan.

4. Gambaran Umum dan Analisis
4.1 Gambaran Umum Samsung
4.1.1 Sejarah Samsung.
Di SAMSUNG, kami memandang setiap tantangan sebagai peluang dan kami yakin bahwa Samsung telah menempati posisi sempurna sebagai salah satu pemimpin yang diakui dunia di industri teknologi digital.
Komitmen Samsung untuk menjadi yang terbaik di dunia telah membuat Samsung sebagai pemegang pangsa pasar global terbesar untuk tiga belas item di antara produk Samsung, termasuk semikonduktor, TFT-LCD, monitor dan ponsel CDMA. Dengan pandangan ke depan, Samsung telah membuat kemajuan bersejarah di bidang riset dan pengembangan lini semikonduktor, termasuk flash memori dan non-memori, semikonduktor khusus pesanan, DRAM dan SRAM, dan juga memproduksi LCD yang terbaik di kelasnya, telepon seluler, peralatan digital, dan lebih banyak lagi. Tahin 2000-sekarang Memprakarsai Era Digital.
2008, Samsung menduduki posisi pertama dalam pasar ponsel AS, Menduduki posisi No.1 pangsa pasar TV dunia selama sembilan kali secara berturut-turut,
2007 Menduduki posisi No.1 pangsa pasar TV dunia selama tujuh kali secara berturut-turut . Mengembangkan memori Flash 30nm-class 64Gb NAND™ yang pertama di dunia. BlackJack dianugerahi penghargaan Smart Phone Terbaik pada CTIA di AS. Meraih posisi No.1 untuk pangsa pasar LCD dunia selama enam tahun berturut-turut.
2006 Mengembangkan LCD dua sisi sejati pertama di dunia. Mengembangkan 50nm 1G DRAM pertama di dunia. Memperlihatkan 10M pixel kamera ponsel. Meluncurkan "Stealth Vacuum", penyedot debu dengan suara terendah di dunia. Meluncurkan Blu-Ray Disc Player pertama di dunia. Mengembangkan 1.72" Super-Reflective LCD Screen.
2005 Mengembangkan Panel LCD Fleksibel terbesar. Menduduki peringkat ke-27 di “Perusahaan yang Paling Dikagumi di Dunia” versi Fortune. Menjadi sponsor resmi Chelsea, klub sepakbola terkenal dari Inggris. Meluncurkan telepon dengan kamera 7 mega piksel pertama di dunia. Mengembangkan OLED pertama untuk TV 40" . Menjadi sponsor resmi Chelsea, klub sepakbola terkenal dari Inggris. Mengembangkan telepon pengenal suara pertama.
2004 Memproduksi mesin cuci uap anti-kusut pertama. Menjual lebih dari 20 juta telepon seluler di AS. Mengembangkan chip memori Flash NAND 8GB 60-nano pertama di dunia. Menduduki peringkat teratas dalam penjualan ponsel di Rusia. Meluncurkan TV PDP baru dengan perbandingan kontras tertinggi di dunia. Mengembangkan Optical Blu-Ray Disc Recorder Generasi Ke-3. Mengembangkan chip telepon seluler untuk sistem satelit DMB. Meluncurkan TV LCD 46" pertama di dunia.
2003 Merek SAMSUNG menduduki peringkat 25 di dunia menurut Interbrand . Menduduki peringkat ke-5 pada daftar "Perusahaan Elektronik Paling Dikagumi" yang diluncurkan oleh Fortune Magazine. Meluncurkan DVD H D combo pertama.
2002 Pengembangan 54"TFT-LCD, monitor TV digital terbesar di dunia Meluncurkan PDP-TV, yang paling tipis di dunia. Peluncuran ponsel berwarna yang pertama kali memperkenalkan konsep UFB-LCD. Meluncurkan telepon seluler warna TFT-LCD high-definition
2001 Menduduki peringkat 1 dari 100 perusahaan IT terbaik di dunia oleh BusinessWeek . Meluncurkan Telepon Melodi Progresi 16 Chord. Mengawali Produksi Massal Perangkat Memori Flash 512 Mb. Meluncurkan Handset Ultra-Slim Pertama di Industri ini. Mengembangkan Monitor TFT-LCD 40 inci pertama di dunia
2000 Meluncurkan TFT-LCD dengan Record-breaking Definition. Meluncurkan telepon PDA. SAMSUNG Olympic Games Phone terpilih sebagai ponsel resmi Olimpiade Sydney 2000. TV Phone dan Watch Phone Masuk dalam Guinness Book of World Records. Meluncurkan Chip Memori Grafik Tercepat di Dunia. SAMSUNG Electronics dan Yahoo! Membentuk Aliansi Strategis. Mengembangkan DVD Player All-in-one yang Unik. Mengembangkan DRAM 512 Mb pertama di dunia. Mengembangkan The High Definition Digital TV
4.1.2 Eksekutif Team Samsung
1. Yoon-Ho Ha
Mr. Yoon-Ho Ha mulai memimpin SAMSUNG Asia Pte Ltd pada bulan Mei 2008. Berpusat di Singapura, SAMSUNG Asia adalah kantor regional untuk semua bisnis SAMSUNG Electronics di Asia Tenggara dan Oseania.
Sebelum menduduki posisinya saat ini, Mr. Ha menjabat sebagai Senior Vice President of Display (Monitor business) Sales & Marketing Team di Visual Display Division. 30 tahun karirnya bersama SAMSUNG telah membuktikan kemampuannya mengelola berbagai portofolio produk di berbagai negara. Selain itu Mr. Ha juga pernah menjabat sebagai Vice President pada Regional Strategy Team yang bertanggungjawab untuk merencanakan strategi pemasaran untuk semua wilayah utama di seluruh dunia. Beberapa jabatan kunci yang pernah diemban Mr. Ha termasuk President of SAMSUNG Electronics Germany, Vice President of SAMSUNG Electronics Italy dan General Manager yang bertanggung jawab atas penjualan TV berwarna di Eropa.
SAMSUNG Asia memecahkan rekor penjualan US$11.4 milyar pada tahun 2007, peningkatan sehat 15 persen dari tahun sebelumnya, dan merupakan prioritas Mr. Ha untuk terus melanjutkan momentum pertumbuhan. Perusahaan ini juga memiliki dukungan staf lebih dari 7,000 orang.
Mr. Ha lulus dari Hankuk University of Foreign Studies sebagai Sarjana Bahasa Spanyol pada tahun 1978.
2. Yoon-Wo Lee
Yoon-Woo Lee diangkat menjadi Vice Chairman dan Chief Executive Officer dari Samsung Electronics di May 2008
Seorang insinyur dan veteran Samsung dengan pengalaman 40 tahun, kepemimpinan Mr. Lee dan keahlian teknologinya turut membantu Samsung menjadi perusahaan konsumen elektronik terbesar di dunia. Dia secara luas dihargai sebagai orang yang membesarkan bisnis semikonduktor Samsung menjadi salah satu yang paling sukses di industri ini, dan menggalakkan program latihan dan praktek yang membuat Samsung mendapatkan reputasi sebagai perusahaan terbaik untuk bekerja di Korea
Mr. Lee memulai karirnya di Samsung di tahun 1968 di divisi alat display. Di tahun 1976 ia menjadi manager produk di bisnis semikonduktor dan dengan cepat dipromosikan untuk mengurus pabrik Semikonduktor Giheung. Di 1989, Mr Lee menjadi kepala dari Samsung divisi riset dan pengembangan, dimana ia mempelopori produk-produk baru. Di bawah kepemimpinannya Samsung menumbuhkan desain dan kemampuan produksi masalnya yang kemudian berevolusi menjadi pemimpin global elektronik konsumen.
Setelah sukses mengemudikan bisnis semikonduktor melalui beberapa kali kejatuhan pasar, Mr Lee menjadi CEO unit bisnis ini di tahun 1996. Di tahun 2004, ia menjadi Vice Chairman dari Samsung Advanced Institute of Technology, pusat R&D dari Samsung. Setahun kemudian, Mr Lee memulai posisi sebagai Chief Technology Officer. Tanggung jawabnya di posisi ini termasuk perencanaan strategi teknologi jangka panjang dan mengimplementasikan teknologi terbaru agar berkembang menjadi bisnis baru serta meningkatkan taraf kompetitif.
Mr. Lee adalah ketua Korean Engineers Club dan direktur Korea Institute of Patent Information. Pada 2005, dia mendapat penghargaan sebagai CEO Korea tahun ini. Mr. Lee memiliki gelar sarjana teknik kelistrikan dari Seoul National University.
4.1. 3 Visi Samsung
SAMSUNG dipandu oleh satu visi: memimpin pergerakan konvergensi digital. Samsung meyakini bahwa melalui inovasi teknologi saat ini, kami akan menemukan solusi yang kami perlukan untuk menghadapi tantangan hari esok. Teknologi membuka kesempatan—bagi bisnis untuk tumbuh, bagi warga negara di pasar yang sedang berkembang untuk hidup sejahtera dengan memasuki tahap ekonomi digital, dan agar masyarakat dapat menemukan peluang baru. Tujuan kami adalah mengembangkan teknologi yang inovatif dan proses efisien yang menciptakan pasar baru, memperkaya hidup semua orang, dan terus menjadikan Samsung sebagai pemimpin digital yang terpercaya.
4.1.4 Misi Samsung
Semua yang kami lakukan di SAMSUNG dipandu oleh misi kami: menjadi “digital-εCompany” yang terbaik.
SAMSUNG tumbuh menjadi perusahaan global dengan menghadapi tantangan secara langsung. Dalam tahun-tahun kedepan, orang-orang kami yang berdedikasi akan terus menghadapi banyak tantangan dan memberikan ide-ide kreatif untuk mengembangkan produk dan layanan yang memimpin pasar. Kecerdasan mereka akan terus menjadikan SAMSUNG sebagai perusahaan global yang menguntungkan dan bertanggung jawab.
4.1.5 Filosofi SAMSUNG
Di SAMSUNG, kami menganut filosofi bisnis yang sederhana: mencurahkan sumber daya manusia dan teknologi kami untuk menciptakan produk dan jasa yang luar biasa, sehingga dapat memberikan sumbangsih untuk masyarakat global yang lebih baik.
Setiap hari, orang-orang kami membawa serta filosofi ini dalam kehidupan mereka. Para pemimpin kami mencari orang-orang terhebat dari seluruh dunia, dan memberi mereka sumber daya yang diperlukan untuk melakukan yang terbaik di bidangnya. Hasilnya, semua produk kami - dari chip memori yang membantu bisnis menyimpan pengetahuan penting hingga telepon seluler yang menghubungkan orang-orang antarbenua - memiliki tenaga untuk memperkaya hidup. Dan itulah makna dari menciptakan masyarakat global yang lebih baik.
4.1.6 Nilai-Nilai Kami
Kami percaya bahwa hidup dengan berpegang teguh pada nilai adalah kunci menuju bisnis yang baik. Di SAMSUNG, kode etik yang ketat dan nilai-nilai inti tersebut menjadi dasar dari setiap keputusan yang kami buat:
1. Orang-orang
Cukup sederhana, sebuah perusahaan adalah orang-orang yang ada di sana. Di SAMSUNG, kami memberi kesempatan yang sangat luas bagi orang-orang kami untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya.
2. Keunggulan:
Semua yang kami lakukan di Samsung didorong oleh gairah yang tak tertahankan untuk mencapai keunggulan—dan komitmen yang tak tergoyahkan untuk mengembangkan produk dan layanan terbaik di pasar.
3. Perubahan:
Dalam ekonomi global yang saat ini berjalan sangat cepat, perubahan secara konstan terjadi dan inovasi adalah hal yang sangat penting untuk mempertahankan sebuah perusahaan. Seperti yang telah kami lakukan selama 70 tahun, kami mengarahkan pandangan ke masa depan, menangkap kebutuhan dan permintaan pasar agar kami dapat mengarahkan perusahaan kami menuju kesuksesan jangka panjang.
4. Integritas
Beroperasi dengan cara yang beretika adalah pondasi bisnis kami. Semua yang kami lakukan dipandu oleh panduan moral yang memastikan keadilan, menghormati semua stakeholder dan transparansi sepenuhnya.
5. Mendukung kemakmuran
Sebuah bisnis tidak bisa berhasil bila tidak dapat menciptakan kemakmuran dan kesempatan untuk orang lain. Samsung didedikasikan untuk menjadi warga korporat yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan dalam setiap komunitas di mana kami beroperasi di seluruh dunia.
4.2Hitachi
Hitachi, Ltd. pertama kali dimulai pada tahun 1910 sebagai sebuah bengkel listrik sederhana untuk sebuah perusahaan tembaga di Jepang. Nama Hitachi secara harafiah berarti "matahari terbit", yang mencerminkan falsafah mendasar mengenai sumbangan kepada manusia dan masyarakat melalui teknologi. Falsafah ini telah membantu Hitachi menjadi salah satu perusahaan dunia terbesar saat ini dengan jumlah karyawan sebesar 340.000 orang di seluruh dunia.
Di Singapura, Hitachi bermula sebagai sebuah kantor kerja sama di tahun 1963 dan kemudian mengembangkan operasinya di tahun 1972 untuk membuat berbagai rangkaian produk. Pada tahun 1989, Hitachi Asia Ltd. (sebelumnya bernama Hitachi Asia Pte. Ltd.) didirikan sebagai salah satu dari empat kantor pusat regional Hitachi selain Amerika, Eropa dan Cina. Di tahun 1990, perusahaan memperoleh status sebagai Kantor Pusat Operasional (OHQ) oleh Badan Pembangunan Ekonomi Singapura (EDB).
4.2.1 Aktivitas Bisnis
Sebagai sebuah kantor pusat regional, Hitachi Asia Ltd. (HAS) mengkoordinasikan kegiatan pemasaran dan penjualan bagi produk-produk industri, listrik dan elektronik serta solusi sistem informasi, dan juga melakukan pengadaan internasional bagi seluruh pabrik Hitachi di seluruh dunia. HAS kini memiliki jaringan sebanyak sepuluh buah kantor di tujuh negara di Asia, kecuali Asia Timur.
Di tahun 1998, HAS berubah dari sebuah perusahaan terbatas menjadi sebuah perusahaan umum yang tak terdaftar dan memperoleh status Pusat Perbendaharaan Keuangan oleh Otoritas Keuangan Singapura (MAS) sehingga dapat mengeluarkan surat obligasi. Perubahan ini ditujukan agar dapat memperkuat kemampuannya untuk menyediakan dukungan keuangan bagi grup Hitachi di Asia.
4.2.2 Hubungan Sosial Masyarakat
Hitachi percaya bahwa sebagai sebuah perusahaan pemain utama di wilayah ini, tanggung jawabnya melebihi sekedar investasi bisnis. Oleh karena itulah, perusahaan ini secara konsisten telah terlibat dalam berbagai aktivitas yang langsung memberikan sumbangsih kepada masyarakat setempat.
Di Singapura, sumbangan program sosial masyarakat dari Hitachi yang sudah lama berjalan adalah kegiatan Christmas Light-Up yaitu penyalaan pohon Natal di sepanjang jalan Orchard Road yang sibuk. Sejak tahun 1991, Hitachi telah menjadi sponsor utama dari kegiatan yang banyak mendapatkan perhatian ini, dan telah mengumpulkan dana sebesar lebih dari S$2 juta bagi para penerima santunan dari Dewan Nasional Layanan Sosial (National Council of Social Services).
Untuk mendorong perkembangan generasi mendatang dari para pemimpin di Asia, Hitachi memprakarsai program "Hitachi Young Leaders Initiative" di tahun 1996. Melalui program ini, banyak mahasiswa Asia yang berprestasi bersama-sama berkumpul membahas berbagai masalah regional dengan para pemimpin terkemuka.
Aktivitas-aktivitas tersebut menekankan komitmen Hitachi untuk terus memberikan sumbangsih kepada masyarakat di tingkat lokal.

4.3 Analisis SOSTAC
4.3.1 Analisis dan Implementasi Manajemen dan Penyelesaian Kasus
Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh SAMSUNG dalam model SOSTAC :
1. SITUATION (Situasi)
Saat ini penulis sedang menjalani pengamatan terhadap masalah yang dihadapi oleh SAMSUNG dan situasi di dalam SAMSUNG yang berbeda dengan situasi perusahaan ditempat lain, karena memiliki karakteristik tertentu. Lingkungan di SAMSUNG relatif homogen karena terdiri dari sebagian besar pada gerak usaha manufactur di bidang elektronika, dimana staf pekerja SAMSUNG adalah , marketing, pemasran, pekerja pabrik, dan sebagian besar dari non anggota pemasaran.Suasana yang terasa di SAMSUNG ini adalah suasana pabrikan, terasa sekali semangat dan di tuntut untuk mencapai target kualitas produk agar tetap mampu bersaing,sehingga bisa dikatakan situasi kondisinya logis tenaga industri secara langsung ataupun supporting sitem. Sehingga untuk menjadi perhatian , keluasan usaha, cakrawala pengetahuan dalam bidang manufaktur, riset dan pemasaran menjadi hal yang penting.
Analisis SWOT yang adalah :
a.Strength (kekuatan)
SAMSUNG memulai kiprahnya sebagai operator GSM nasional yang mendambakan penawaran harga sederhana, transparan dan bersaing. Penawaran seperti itulah yang akhirnya dijadikan sebagai motto AXIS dengan tagline “GSM yang Baik”.
SAMSUNG menawarkan kepada pelanggan telekomunikasi di Indonesia sesuatu yang benar-benar baru dan teknologi yang mempu mengikuti perkembangan jaman. Sebagai layanan Alat-alat elektronik terutama televisi yang terjangkau dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat segala lapisan sosial dengan berbagai macam jenis dan produknya.
Bahwa barang elektronika sudah merupakan kebutuhan yang dasar bagi semua manusi, merupakan kebutuhan pokok sebagais sarana, hiburan, rekreasi, pendidikan dan informasi, terutama untu Televisi dan radio. Perkembangan pemilikan televisi meningkat begitu tajam pada seperempat abad ini, hampir semua lapisan masyarakat memilikinya.
Harganya pun bervariasi dan rata-rata terjangkau, adapaun mereka sudah bisa memilih merek apa saja tanpa terkecuali asalkan sesuai dengan kualitas, kemampuan dan isi katong mereka.


b.Weaknest (kelemahan)
Kelemahan yang dihadapi adalah bagimana membangun image kepada pelanggan yang sudfah memiliki ketergantungan dengan merek tertentu, seperti merek national misalnya, sehingga ada perjuangan kuat untuk menerobos pasar. Kekuatan merek Jepang yang menguasai pangsa pasar di Indonesia telah membawa masyarakat Indonesia lebih memilih merek-merek Jepang. Sehingga merek-merek Jepang mampu menguasai pasr mayoritas rakyat Indonesia.
Merek Jepang yang sudah lebih dahulu masuk ini menjadikan kelemahan khusus bagi Samsung untuk membangun image bahwa SAMSUNG adalah produk yang bisa mengimbangi produk Jepang.
Sehingga perang hargalah yang bisa dilakukan untuk menjaring masyar4akat kelas dua yang memiliki keterbatasan anggaran dan dana.
c.Oportunity (Peluang)
Peluang pemasaran SAMSUNG masih cukup luas di Indonesia karena produk elektronik tersebut sangat dibutuhkan oleh berjuta-juta rakyat Indonesia. Produk terbesar adalah produk elektronik yang merupakan kebutuhan pasar yang cukup dinamis. Kebutuhan alat-alat elektronik terus meningkat, sejalan dengan pertumbuhan penduduk.
Peluang m,uncul dimana berbagai inovasi baru samsung dan permintaan akan elektonik yang terus berkembang, dan masyarakats selalu berkeinginan untuk memiliki produk elektronik yang baru, yang mempu menjangkau pasar, sehingga inovasi-inovasi vasililitas elektronik perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Masyarakat dewasa ini sudah tidak mementingkat merek tetapi adalah fasilitas layanan, harga dan teknologi terbaru.
Pertumbuhan masyarakat, pasangan usia muda, kemudian tingkat kebutuhan masyarakat akan barang elektronik untuk memenuhi kebutuhan mereka meningkatkan keinginan untuk memiliki produk terbaru.
d.Treath (Ancaman)
Pangsa pasar yang menjanjikan menunjukkan bahwa berbagai pesaing akan muncul di dalam pengembangan usaha elektronik terutama televisi ini. Munculnya produk baru dan inovasi baru dari perusahaan lain. Kemudian munculnya globalisasi mendorong tiada batasnya pemeasarn elektronik. Perusahaab eropa telah merambah dan melakukan penetrasi di Indoneisa.
Ketidakstabilan ekonomi Indonesia telah menjadikan kesulitan dalam memprediksi harga. Terutama Krisis global Amereka menjadikan ketidakstabilan nilai mata uang. Sehingga menjadikan gangguan dinamis dalam hal strutur nilai mata uang dan daya beli masyarakat.
2. OBJECTIVES (Sasaran)
Dengan melihat situasi yang terasa sekali nuansa pemasaran,tentunya pengaruh untuk turut serta dalam kegiatan menambah dan meningkatkan target yang dibutuhkan cukup tinggi, dan ingin menjadi orang pemasaran yang pintar, berpikiran logis, kritis, analitis dan berwawasan luas. SAMSUNG ingin menanamkan image diri sebagai perusahaan elektronik yang memiliki jatidiri, karakter, tanggung jawab, visi dan misi untuk melayani masyarakat yang optimal dalam pelayanan komunkasi dan informasi terutama dengan perusahaan televsisi dengan melakukan berbagai macam terobosan dan kerja sama. Sehingga jika orang lain atau masyarakat melihat SAMSUNG, mereka menganggap SAMSUNG sebagai calon pemimpin perusahaan Elektronik terkemuka di Dunia kelak . Diharapakan oleh SAMSUNG ,dengan image SAMSUNG yang demikian melekat dalam ingatan orang-orang, sehingga kelak, jika sudah pada waktunya nanti, hal ini akan membantu dalam loyalitas pelanggan SAMSUNG, karena SAMSUNG dianggap sebagai perusahaan yang memiliki kredibilitas yang tinggi, bisa memimpin perusahaan elektronik lainnya. Hal ini membuat SAMSUNG akan di perhitungkan dalam bursa elektronik kelak.
Sasarannya adalah sektor elektronik seperti hanya perusahaan Elektronik lainnya. SAMSUNG telah menerapkan penggunaan 5 P dan SMART dalam menjalankan kegiatannya. Hal ini menjelaskan penerapan Manajemen berdasarkan Sasaran.
Mengejar pangsa pasar Indonesia bagian timur merupakan terobosan sasaran yang tepat, karena pengusaan Perusahaan Elektronik merek mapan dari Jepang dalam hal ini adalah Hitachi, Pansonics, Sony dan Toshiba yang sudah mengusai sebagian besar Indonesia bagian barat. Sasaran berikutnya adalah eksekutif muda yang baru mempunyai daya beli dan menikmati pendapatan mereka dalam penggunaan alat elektronik, maka harga yang murah menjadi pilihan mereka. Komunitas mereka lebih luas dan masyarakat komunitas cukup efektif untuk menjadi sasaran.


3. STRATEGY
SAMSUNG berusaha menarik perhatian dan simpati public atau masayarakat dengan berbagai isu dan pemberitaan serta berangkat dari sesuatu yang dikesankan negative menjadi positif. Merupakan perjuangan yang berat. Caranya dengan aktif dalam kegiatan iklan dan pemasaran dengan berbagai macam strategi menarik minat publik untuk menjadi pemakai barang-barang produk SAMSUNG, aktif membuka diri dari berbagai pertanyaan dengan membuat situs WEB dalam internet, berdiskusi dengan publik dan pelanggan, aktif dalam menaggapi saran-saran publik.
Web SAMSUNG aktif bergaul,berkomunikasi dan berdiskusi dengan semua lapisan masyarakat atau public tanpa mengenal suku, daerah pengiriman ataupun usia dengan berkomunikasi yang baik, yang menampilkan SAMSUNG mempunyai jati diri, tanggung jawab dan rela melayani semuanya demi kepentingan bersama.
Strategi harga dalam bauran kebijakan cukup penting meski bersifat tradisional, namun merupakan sebuah postulat yang tak pernah lekang bahwa konsumen akan menekan biaya semurah-murahnya dalam biaya hidup mereka selama mereka mampu. Karena harga yang murah akan memberikan peluang konsumen menggunakan dengan lebih efektif dan efisien sebagai pelanggan yang mampu menggunakan dananya untuk kegiatan dengan pendapatan terbatas dan kebutuhan hidup yang lebih banyak dan bervariasi.
Kebutuhan dana yang cukup besar dan investasi jangka panjang dengan sasaran yang tepat dibutuhkan oleh investor. Maka kepercayaan investor perlu dijaga agar tetap menanamkan investasinya pada SAMSUNG. Hal ini merupakan sebuah tantangan SAMSUNG ke depan bahwa kepercayaan Investor perlu dijaga dan dijamin keutuhannya, sehingga pertumbuhan usaha terus dijaga dengan meningkatkan pelanggan, ifisiensi, provitabilitas yang tinggi dan memiliki pangsa pasar yang luas dan loyal.
Stragi pemasaran di atas dilakukanoleh SAMSUNG dalam mengahdapi berbagai persaingan perusahaan Elektronik. Maka perlu kualitas sumber daya manusia dalam bidang pemasaran yang handal yang didukung oleh produk yang handal, promosi yang mendukung, dan harga yang terjangkau.
4. TACTICS
Taktik yang SAMSUNG gunakan adalah berpikir luas,mengadakan hubungan dengan sumber luar agar jaringan dan dukungan luas. Taktik yang lain adalah selalu menjadi nomor satu dari bidang elektronik, nilai kepribadian dengan merek yang baik.
Akankah SAMSUNG tetap hanya dengan strategi perang harga, namun SAMSUNG seperti halnya penjelasan di atas mengembangkan berbagai macam strategi. Kiranya taktik perang harga tidak selamanya baik dan benar karena akan memunculkan boomerang bagi perusahaan. Namun dukungan pelayanan, prosduksi, kualitas dan fasilitas layanan itu harus ditingkatkan dan dipertahankan, agar pelanggan hanya tidak memperoleh harga murah tapi pelayanan yang buruk. Pengiklanan yang jujur dan baik penting sehingga tidak melahirkan kekecewaan di kalangan konsumen.

5. ACTION (Tindakan)
Action (tindakan) yang dilaksanakan SAMSUNG adalah belajar sungguh-sungguh, membaca banyak keinginan publik untuk menambah ilmu, aktif mengikuti perkembangan SAMSUNG, rela bekerja keras demi kepentingan bersama.
Semua aksi atau tindakan tidak akan berhasil tanpa kerjasama tiap bagian organisasi perusahaan, sehingga kerjasama dari semua bagian cukup dibutuhkan, agar sasaran yang diinginkan dapat tercapai. Tindakan yang tepat sasran, strategi yang matang dan taktik yang jitu cukup dibutuhkan dalam organisasi.
6. CONTROL(Pengawasan)
Mengontrol atau mengawasi semua strategi dan kegiatan yang sudah kita jalankan, dengan mengecek penerimaan image publik yang ada, dengan mengambil sampel acak bertanya tentang tanggapannya dan teknik lainnya untuk menggali kesan mereka tentang SAMSUNG . Perlu adanya riset yang lebih dalam tentang layanan, persepsi pelanggan, persepsi pasar, loyalitas pelanggan dan kekuatan dalam persaingan, karena persaingan mereka cukup bebas dan mendekati bentu sempurna.
Sebagai bentuk pengakuan dari investasinya di Indonesia, Samsing telah memperoleh sertifikat Uji Layak Operasi(ULO), ISO 9002 dan ISO 14002.

5. Kesimpulan
Dalam analisis SOSTAC tedapat kelemahan yang diantaranya analisis strategi dan taktik tidak komperhensif sehingga analisis controlnya tidak terfokus. Kelebihannya adalah memberikan panduan dalam menganalisis secara detail sarana komunikasi penciptaan kesan diri. Walaupun masih terdapat beberapa kelemahan tetapi setidaknya dapat memberikan panduan melangkah dalam tindakan yang lebih strategic, sehingga memunculkan keyakinan akan mencapai hasil yang lebih baik
Bukan hal yang mustahil,dengan pencapaian corporate branding ini menuntun pada pencapaian cita-cita yang lebih tinggi. Dalam jangka pendek ini, SAMSUNG berhasil melabel dirinya sebagai pemimpin operator seluler. Kedepannya dalam jenjang berikutnya SAMSUNG menjadi operator seluler yang sangat diperhitungkan dalam kepemimpinan persaingan perusahaan sejenis. Jika image ini bertahan terus sampai nanti, SAMSUNG yakin akan menempatkan posisi operator seluler pada kedudukan yang penting dalam berbagai bidang terutama di dalam organisasi Perusahaan operator Seluler untuk memimpin persaingan perusahaan seluler.
SAMSUNG merupakan Operator seluler dengan bran image Operator Baik, Operator Murah, Operatur Jaringan Internasional, Operator jaringan Nasional yang Luas. SAMSUNG merupakan organisasi yang merupakan lembaga yang menggunakan Model SOSTEC dalam usahanya. SAMSUNG telah melakukan kontrol. Internal Perusahaan dan Eksternal yaitu pemerintah sebagai Operatot seluler yang bertanggung jawab.
Alat analisis yang ada dalam SOSTAC dapat membantu menjalankan roda usaha di dalam persaingan usaha yang makin berat dengan persaingan dengan perusahaan sejenis yang mapaan dan baru yang kreatif dan capital yang bersaingin. Maka perlu strategi yang baik, sasaran yang tepat, analisis situasi yang handal, taktik yang tepat sasaran, tindakan yang tepat dan pengawasan yang terpadu baik dari dalam dan luar perusahaan.




















DAFTAR PUSTAKA

Bambang, 2008. Mentari Ikut Bermain di Tarif Per Detik, Biskom, 2008.

Ilham Prisgunanto M,Si. 2006. Komunikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia jakarta september 2006

Hermawan Kertajaya. 2004. Marketing Yourself : kiat sukses meniti karir dan bisnis Jakarta. Mark Plus & co. 2004