Kamis, 15 Januari 2009

Persaingan Global menghadapi Revolusi Informasi

Persaingan Global menghadapi Revolusi Informasi

Persaingan Global menghadapi Revolusi Informasi


Berjuta-juta abad manusia sampai saat ini mengenal informasi yang terus berkembang. Keberadaan manusia dari berburu dan meramu melahirkan masyarakat primitif dimana mereka mulai mengenal komunikasi dan Interaksi. Manusia pada waktu itu hanya menghapal kata-kata, teriakan-teriakan, dan ketukan-ketukan. Mereka memberikan informasi melalui asap atau api, dan mencoba saling mengenal melalui berbagai dialektika sosial masrarakat. Pada waktu itu.

Masyarakat pada fase ini dikenal sebagai masyarakat primitif, hidup berkelompok-kelompok dalam kesatuan masyarakat sosialis primitif. Mereka berjuang bersama-sama untuk mengatasi kehidupan mereka. Kerjasama ini melahirkan pemimpin yang terhimpun dalam suku-suku, pemimpin ini adalah yang terkuat dan mampu mengakomodir semua kepentingan dengan komunikasi yang ada.

Masyarakat primitif ini akan berperang apabila mengenal kelompok lain, dan terjadilah peperangan. Peperangan yang terus meneruskan melahirkan diplomasi-diplomasi antar suku, dan kelompok tersebut. Pengusaan masing-masing-masing suku dari suku yang lain akan melahirkan raja-raja kecil. Pada saat ini raja-raja kecil ini mulai mengenal bahasa-bahasa tulis. Bahasa-bahasa tulis ini lahir pada masyarakat feodal tradisional.

Masyarakat tradisional feodal ini melalui beberapa perjalanan sejarah melalui kitab-kitab dan sastra-sastra. Pada masyrakat tradisional ini mengenal adanya hak akan keturunan, hak akan perkawinan bersadarkan paternalisme, Sehingga muncul kekuatan raja-raja. Komunikasi tulis hanya dikenal oleh raja-raja dan kaum bangsawan.

Renaisance atau abad pencerahan melahirkan kelas baru yaitu intelektual dan kaum borjuis untuk melakukan perebutan kekuasaan raja-raja. Maka dikenallah masyarakat transisi menuju pengenalan ilmu pengetahuan dan teknologi. Diawali dengan ditemukannya mesin uap yang telah melahirkan revolusi Industri. Sekarang kaum feodal menuntut untuk mendapatkan tempat pada pemerintahan. Maka lahirlah masyarakat demokrasi di bawah monarki di Inggris, masyarakat demokrasi di Amerika Serikat dan Masyarakat Sosialis di Unisoviet.

Sebernarnya tiga bentuk negara tersebut merupakan abad dimana berkurangnya kekuasaan monarki. Sejak dikenalnya masyarakat kapital dan sosialis ini pendidikan cukup berkembang pesat untuk peningkatan persaingan yang semakin ketat. Pada awal renaisance sebenarnya adalah mulai mengenalkan masyarakat pada apa yang dikenal dengan kesejahteraan dan kemakmuran untuk bersama. Sehingga Adam Smith dalam bukunya ”Iniquire The Wealth of Nations, Money and Interest, telah menjadikan kekuasaan pada swasta dilepas total oleh Ratu Inggris, ratu Inggris hanya Simbol dari negara saja. Sedangkan pemerintahan adalah dikuasai oleh perdana menteri yang diambil oleh rakyat melalui pemilihan umum dari partai Buruh dan Konservatif.

Dikenalah sistem demokrasi Angglo Sactions yang dikenal hampir seluruh masyarakat dunia, bahkan Indonesia pun sudah mengalihkan diri dari Kontinental menuji Angglo Sactions ini. Perkembangan transportasi yang lebih maju karena mesin uap tersebut telah menjadikan negara-negara eropa melakukan penjajahan yang mampu mengusai dataran Asia, Australia. Amerika dan Afrika. Kekuatan revolusi industri ini telah melahirkan berbagai macam penjajahan negara-negara eropa ke negara-negara di Benua lain.

Ini milenium kejayaan Eropa, yang berkembang dengan semakin cepatnya teknologi telekomunikasi dengan ditemukannya telegram pada adbad 19. Dimana informasi terus berkembang dengan jepat tanpa jarak waktu yang lama dengan teknologi elektromagnetik. Perkembangan berikutnya adalah dengan ditemukannya radio yang mampu memberikan informasi abtudit dengan audio atau gelombang suara. Gelombang suara berkembang dengan gambar dengan adanya televisi dan sekarang sudah menjamir menguasai 1/3 masyarakat dunia. Berarti revolusi telekomunikasi terus berkembang dengan cepat.

Perkembangan berikutnya mulai dikenal komputer dan di Indonesia pada tahun 80-an tidak ada ½ abad telah spektakuler pada tahun 1996 di Indonesia mulai dikenal gelombang internat. Bahkan tidak sampai 10 tahun perkebangannya begitu cepat, sampai-sampai Microsoft telah kehabisan aplikasi sebagai pengembangan teori komputer dengan persaingan program lain seperti linux. Mikrosoft sedang genjar-gencarnya memperjuangkan hak cipta dan undang-undang hak cipta karena selama ini programnya telah dibajak oleh masyarakat dunia.

Maka harus diwaspadai pula perkembangan telematika ini bisa berkembang pesat mengakibatkan dampak positif dan negatif. Dampak positif tersebut adalah :

  1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

  2. Perkembangan Riset dan Teknologi.

  3. Mudahnya akses informasi dengan cepat.

  4. Hubungan masyarakat global yang semakin dekat, sehingga tidak ada batas dan negara.

  5. Peningkatann Pendidikan.

  6. Terjadi Alkulturasi dengan cepat.

Namun harus diwaspadai pula kan dampak negatifnya terutama bagi generasi muda yaitu :

  1. Kembalinya imperalisme antar bangsa dunia dari negara maju ke negara berkembang.

  2. Budaya negatif dari barat yang sudah dikenal oleh generasi muda indonesia, seperti krinalitas, Kejahatan seksual atau sek bebas, Perdagangan anak belum umur dan perdagangan wanita.

  3. Perdagangan senjata terlarang dan narkoba.

  4. Sifat Konsumtif karena selama ini kegiatannya belum optimal penggunaannya karena yang menguasai bidang ini masih sedikit.

Revolusi komunikasi saat ini cukup menggembirakan namun juga cukup meresahkan, karena dapat memunculkan sikap alienisme dan egoisme serta sikap asosial. Dimana hubungan manusia dengan manusia tidaklah dapat berjalan dengan baik karena hanya bidsa dilakukan dari jarak jauh dan tak perlu jarak dekat.

Perkembangan saat ini cukup mengawatirkan terutama bagi anak-anak yaitu dengan maniak seluler tanpa mengindahkan saat-saat belajar. Komunikasi tatap muka menjadi lebih sedikit, sehingga melahirkan komunitas Cyber yang apabila tidak diimbangi dengan hubungan sosial yang baik cukup berbahaya.

Hal ini perlu mendapat kajian lebih mendalam dari bebrapa pihak baik pakar telematika, psikologi anak, ekonomi, sosiologi, sosial dan politik. Karena dimungkinkan kemenangan pemilu partai dan presidan adah melalui ciber, yang pada pemilu 2 periode sebelumnya sangat dipengaruhi oleh berita-berita televisi, sehingga berita televisi cukup mengarahkannya menuju sebuah kegiatan pemilihan pada tahun 1999 dan 2004. Karena pembungkaman pers pada jaman orde baru.

Adakah politisi yang jeli....



.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar