Minggu, 28 Desember 2008

Lingkaran Ke Depan Keputusan Mahkamah Konstitusii

Keputusan Mahkamah Konstitusi cukup mengejutkan, di sela-sela pemilu legislatif tinggal 4 bulan lagi, mengapa keputusan Mahkamah konstitusi cukup mendadak sekali. Ada apa misi di balik itu. Bahkan Gus Dur harus mengeluarkan pendapatnya bahwa pemilu harus di undur tahun 2010, namun menurut himat saya statemen gus dur itu wajar. Bagaimana mungkin orang cepat memahami perubahan itu, berarti UU Pemilu harus direvisi total, apapun bentuknya entah DPR itu sehat atau tidak keputusan DPR adalah produk hukum, mengapa di batalkan begitu saja. MK harus mengeluarkan verivikasi sejauh mana putusan itu dibuat, jangan anarko Legislatif dibalas dengan anarko Ydikatif, atau memang bangsa ini dipimpun elit yang anarkis.
Bukan esensi dari keputuasn MK yang saya pertanyakan namun dampak yang harus dihadapi MK. Saya tidak habis pikir sistem apa yang dipakai dalam Pemilu sistem distrik atau proporsional atau campuran, memang sistem langsung dengan suara terbanyak ini baik namun harus dilihat dulu bagaimana asasnya, bahwa kita mengenal asas keterwakilan.
Perangkat hukum Indonesia ini jangan dikotori dengan hal-hal yang membingungkan, rakyat jadi bingung. Saya tidak memihak siapapun.
Belum pula dijelaskan siapa suara terbanyak-dan apakah partai dengan suara ternayak atau urutan terbanyakj dari dapil tanpa memandang partai apakah suara partai terbanyak. Harusnya keputusan partai jangan mendadak, beri kesempatan partai berstrategi.
Ini tidak adil dalam demokrasi, cuma kita lihat bagaimana kualitas partai-partai di Indonesia mengantisipasi kebijakan pasca keputusan MK.

Buat Apa Harga Bensin dan Solar Turun

Kalau memang harga BBM mentah internasional turun sampai $33 per barel hal ini mengakibatkan harga minyak internasional turun, pemerintah tak perlu buru-buru menurunkan harga bensin dan solar. Kalau memang benar bahwa BBM kita sekarang impor harusnya pemerintah menghemat anggaran untuk beli BBM, karena dapat untuk belanja anggaran yang lain, menciptakan lapangan kerja, antisipasi bencana alam dan pemberian pelayanan publik yang lain.
Harga-harga yang terlalu cepat naik turun kurang baik bagi perekonomian, terutama sektor riil. Penurunan harga Bensin dan solar tidak akan menekan ongkos angkutan umum dan harga barang-barang konsumsi meski biaya pabrik cenderung turun.
Pemerintah sebaiknya membangun strategi baru yang lebih handal dalam mengatasi segala gejolak global. Perlu tim ekonomi yang khusus menangani masalah-masalah pergeseran ekonomi nasional, karena paradigma ekonomi baru perlu diciptakan dalam perekonomian kita.
Mazam Klasik dan Kyines telah tumbang, ciptakan mazab baru ekonomi, dan kembalilah pada UUD 45 yang asli, guna kemakmuran bangsa dan negara.
Perusahaan Migas harus dikuasai pemerintah kembali, transportasi dikuasai pemerintah, dan hanya sektor-sektor sekunder dan tertier saja yang boleh dipegang swasta atau orang-perorang.
Stabilitas harga harus dijaga, rupiah harus semakin mengembalikan performennya, bangun kepercayaan kembali, geliatkan ekonomi yang mengarah pada kemandirian ekonomi. 2009 penuh tantangan biidang ekonomi, banyak agenda penting dalam perekonomian.
APBN 2009 sembilan harus berpihak pada rakyat.
Kembalikan pendidikan sebagai kepentingan negara bukan kepentingan orang-per orang, bangun kesadaran cinta tanah air, tanah kiat kaya.

Hari Ini dialog Siang Bolong Faisal Basri, Bersama Eros Jarot Ngobrol siang bolong sama wong semarang di Hotel Santika Jalan Ahmad Yani

Hari ini minggu Suryo Koco, Alumni FE UNDIP bersama Bambang Suryotpmo Alumni GMNI ngadain acara dalam Forum OBSESI, mereka mengumpulkan seluruh kawan-kawan di Semarang dengan dialog tengah bolong, dialog tentang Qua Vadis Nasionalisme, Faisal banyak kritik tentang ekonomi Indonesia, sayang hari ini dia gak se cemerlang biasanya akan ide-idenya. Eros jarot tergoyahkan imannya karena kepercayaannya pada pemerintah yang tinggi bisa luntur karena statemen bubng Faisal.
Dialog akhir tahun ini tidak banyak membahas bagaimana tahun depan-tapi lebih banyak mengeluarkan keluhan tentang republik ini. yah oposan pasti.
Namun intinya janganlah jadi nasionalis yang sempit.

Jumat, 26 Desember 2008

KOMUNITAS SADAR & PEDULI LINGKUNGAN HIDUP Indonesia



Description:
Sumber yang menimbulkan permasalahan lingkungan adalah ulah manusia yang dalam aktivitasnya tidak mempedulikan keseimbangan dan keserasian lingkungan. Aktivitas berupa ekploitasi yang berlebihan menyebabkan terganggunya keseimbangan dan keserasian lingkungan, serta timbulnya gejala-gejala yang mengancam kehidupan di bumi secara global, seperti bumi makin panas, permukaan air laut naik karena efek rumah kaca, lapisan ozon di atmosfer rusak karena pengaruh CFC atau Freon yang berasal dari mesin-mesin pendingin, terjadinya hujan asam, luas hutan yang semakin berkurang, lahan pertanian semakin tandus, musnahnya berbagai spesies organism secara beruntun serta tercemarnya air laut oleh bahan berbahaya yang beracun

Daniel Chiras ( 1991:454-489 ) mensinyalir bahwa penyebab dari gejala-gejala tersebut adalah karena gejolak filsafat manusia yang diterapkan pada kehidupan nyata, antara lain.
1.Falsafah biological imperialism bahwa setiap makhluk hidup mempunyai kecenderungan untuk mengubah lingkungan sebanyak mungkin dengan tujuan untuk mempertahankan dirinya dan keturunnanya
2.Falsafah I versus not I yang mempertentangkan manusia lawan alam, yang menyatakan bahwa alam harus ditaklukan
3.Tumbuhnya frontier mentality, yaitu keberanian menempuh jarak jauh penuh resiko, mengharap kehidupan lebih baik dan hanya memperhitungkan untuk jangka pendek
4.Falsafah pembangunan dengan mengembangkan ilmu dan teknologi yang makin besar dan canggih
5.Anggapan bahwa sumber alam di bumi ini tidak terbatas dan berlimpah
6.Falsafah bahwa manusia ada diatas alam dengan kemampuan pemikirannya
7.Falsafah ekonomi, yakni modal minimal untuk meraih keuntungan maksimal dalam

Untuk mengurangi dampak dan berbagai permasalahan diatas, maka pembangunan harus bertumpu kepada 3 pilar pembangunan secara berkelanjutan, dimana ketiga pilar tersebut merupakan satu kesatuan yang bersifat saling ketergantungan dan saling memperkuat.
Adapun inti dari masing-masing pilar adalah :
a. Pilar Ekonomi
Menekankan pada perubahan sistem ekonomi agar semakin ramah terhadap lingkungan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
b.Pilar Sosial
Menekankan pada upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. yang baik, dan Hukum dan pengawasan.
3. Pilar Lingkungan
Menekankan pada pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang berkelanjutan.

SUDAH SAATNYA KITA PEDULI DAN SADAR DENGAN LINGKUNGAN HIDUP KITA

Salam
Agus S Anwar Wiranata

Contact Info

Email:
Office:
BALE PASEBAN
Location:
Garut 1, Indonesia

Sastra Semarang Menggeliat

malam ini 26 Desember 2006 para sastrawan semarang melakukan baca puisi bersama, pagelaran musik ritmis Jimbe, penonton di luar perkiraan yang diharapkan, membludak.. Ada Kamto yang lounching buku antologi puisi"Bulan Pecah", Timur Surya Suprabana, Eko Tunas "pagelaran Krosi" yang dicari diduduki, diperebutkan baik kursi bus kota ataupun kursi DPR, Ada warna baru untuk sastra semarang, menyusul geliat seni rupa penerus Raden Saleh.
Mereka terus mempertahankan eksistensi mereka di Taman Budaya Raden Saleh, yang mulia tergeser oleh mesin Industrialisasi akibat kapitalisme.
tanggal 27 Desember 2008 disusul seniman kampus menggelar parade teaternya, tetapi sampai kapan ia bisa merakyat.
Babahe seniman dan teaterawan tangguh semarang jual buku... karya sendiri... fenomenal..
mas Ton dan PBung Kirno empunya lingkar menonton sampai selesai.
Marko gak mau kalah baca puisi buat legitimasi ketua dewan kesenian semarang..
Aku kenal cewek manajemen 2007 FE UNDIP, Tiara Namanya anggota baru Parfi, tinggi semampai, cantik lagi.. kami tukar no HP.../ dan e -mail.

catatan Akhir tahun
Selamat Tahun baru 2008, dan selamat tahun baru Saka . LATAR BELAKANG MASALAH

Bagaimana kondisi investasi di Indonesia?

Kondisi investasi di Indonesia membaik dengan dengan naiknya peringkat kemudahan berusaha yang dibandingkan dengan tahun 2006 berada pada posisi 133 dari 178 negara menjadi 123 dari 178 negara pada tahun 2007. (Survey doing bisnis 2008, IFC)
Kasus peledakan bom di tahun antara 2006-2007 menjadi salah satu faktor yang menghambat tumbunnya iklim investasi di Indonesia. Ada pula beberapa faktor keyidaknyamanan berinvestasi, diantaranya, aksi-aksi dan demo buruh menuntut perbaikan hidup dengan meminta tunjangan-tunjangan serta masih adanya pungli-pungli yang sering dilakukan para oknum pemerintah dan aparat keamanan.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki kondisi invesatsi pemerintah memfokuskan perbaikan kemudahan usaha, diantaranya kemudahan pendaftaran tanah, pembayaran pajak, akses memperoleh kredit, dan pengurangan hambatan perdagangan.

Apakah Pasar Modal Indonesia siap menghadapi krisis?

Pada tahun 2005, terimbas oleh penurunan kegiatan ekonomi dan peningkatan risiko, perkembangan pasar modal melambat. Perkembangan pasar modal melambat. Perkembangan pasar modal kembali meningkat tahun 2006, seiring dengan membaiknya kondisi makro yang terlihat dari menurunnya BI rate dan tingkat inflasi.
Pada tahun 2007, pasar modal mengalami perkembangan menggermirakan seiring semakin baiknya Indikator ekonomi makro dan iklim investasi.

Rabu, 24 Desember 2008

MASYARAKAT PEDULI GURU

Hakikat pendidikan adalah mengubah budaya. Apa yang sering dilupakan banyak orang adalah bahwa sekolah-sekolah kita telah memiliki budaya sekolah (”school culture”) yaitu seperangkat nilai-nilai, kepercayaan, dan kebiasaan yang sudah mendarah daging dan menyejarah sejak negara ini merdeka. Tanpa keberanian mendobrak kebiasaan ini, apa pun model pendidikan dan peraturan yang diundangkan, akan sulit bagi kita untuk memperbaiki mutu pendidikan ( Haedar Alwasilah )

Mutu pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan, seperti Data yang dilaporkan oleh The World Economic Forum Swedia (2000), yang menyebutkan bahwa Indonesia hanya menempati urutan ke – 37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Masih dari lembaga yang sama, Indonesia hanya menjadi follower teknologi dari 53 negara di dunia.
Keadaan itu juga dipertegas oleh Balitbang Depdiknas (2003), bahwa dari 146.052 SD di Indonesia hanya delapan saja yang terakui dunia dalam kategori The Primary Years Program. Dari 20.918 SMP di Indonesia, ternyata juga hanya delapan yang terakui dunia dalam kategori The Middle Years Program, dan dari 8.036 SMA hanya tujuh sekolah saja yang terakui dunia dalam kategori The Diploma Program.

Apa penyebabnya ?
Selain masalah buruknya sarana/prasarana pendidikan, mahalnya biaya pendidikan dan carut marutnya kebijakan public di bidang pendidikan, salah satunya adalah masalah tenaga kependidikan, dalam hal ini Guru, dimana seharusnya keberadaan Guru di dalam kelas sebagai pemimpin dengan seperangkat kualitas (1) terampil menggunakan model mengajar berdasarkan penelitian, (2) bekerja secara tim dalam merencanakan pelajaran, menilai siswa, dan dalam memecahkan masalah, (3) sebagai mentor bagi koleganya, (4) mengupayakan pembelajaran yang efisien, dan (5) berkolaborasi dengan orang tua, keluarga, dan anggota masyarakat lain demi pembelajaran siswa, sangat-sangat tidak diperhatikan Pemerintah, terutama aspek yang berhubungan dengan penghargaan kepada Guru sebagai profesi dan kesejahteraan Guru. Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai andil dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.

Bayangkan, seandainya guru – guru di Indonesia telah sejahtera, maka mereka akan benar benar memusatkan segala aktivitasnya untuk melaksanakan tugasnya.
Upaya yang dilakukan pemerintah sebenarnya ada, misalnya, sejak UU 20/2003 dan PP 19/2006 diberlakukan, ada usaha-usaha kearah perbaikan nasib guru diantaranya, sertifikasi guru dan rintisan anggaran pendidikan sebesar 20%

Grup ini sengaja kami sediakan untuk mereka-mereka yang concern dengan nasib guru Indonesia, yang peduli dengan kesejahteraan guru dan yang apresiate dengan profesi guru

HIDUP GURU INDONESIA
Regards

Agus S Anwar Wiranata

KOMUNITAS SADAR & PEDULI LINGKUNGAN HIDUP Indonesia

Sumber yang menimbulkan permasalahan lingkungan adalah ulah manusia yang dalam aktivitasnya tidak mempedulikan keseimbangan dan keserasian lingkungan. Aktivitas berupa ekploitasi yang berlebihan menyebabkan terganggunya keseimbangan dan keserasian lingkungan, serta timbulnya gejala-gejala yang mengancam kehidupan di bumi secara global, seperti bumi makin panas, permukaan air laut naik karena efek rumah kaca, lapisan ozon di atmosfer rusak karena pengaruh CFC atau Freon yang berasal dari mesin-mesin pendingin, terjadinya hujan asam, luas hutan yang semakin berkurang, lahan pertanian semakin tandus, musnahnya berbagai spesies organism secara beruntun serta tercemarnya air laut oleh bahan berbahaya yang beracun

Daniel Chiras ( 1991:454-489 ) mensinyalir bahwa penyebab dari gejala-gejala tersebut adalah karena gejolak filsafat manusia yang diterapkan pada kehidupan nyata, antara lain.
1.Falsafah biological imperialism bahwa setiap makhluk hidup mempunyai kecenderungan untuk mengubah lingkungan sebanyak mungkin dengan tujuan untuk mempertahankan dirinya dan keturunnanya
2.Falsafah I versus not I yang mempertentangkan manusia lawan alam, yang menyatakan bahwa alam harus ditaklukan
3.Tumbuhnya frontier mentality, yaitu keberanian menempuh jarak jauh penuh resiko, mengharap kehidupan lebih baik dan hanya memperhitungkan untuk jangka pendek
4.Falsafah pembangunan dengan mengembangkan ilmu dan teknologi yang makin besar dan canggih
5.Anggapan bahwa sumber alam di bumi ini tidak terbatas dan berlimpah
6.Falsafah bahwa manusia ada diatas alam dengan kemampuan pemikirannya
7.Falsafah ekonomi, yakni modal minimal untuk meraih keuntungan maksimal dalam

Untuk mengurangi dampak dan berbagai permasalahan diatas, maka pembangunan harus bertumpu kepada 3 pilar pembangunan secara berkelanjutan, dimana ketiga pilar tersebut merupakan satu kesatuan yang bersifat saling ketergantungan dan saling memperkuat.
Adapun inti dari masing-masing pilar adalah :
a. Pilar Ekonomi
Menekankan pada perubahan sistem ekonomi agar semakin ramah terhadap lingkungan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
b.Pilar Sosial
Menekankan pada upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. yang baik, dan Hukum dan pengawasan.
3. Pilar Lingkungan
Menekankan pada pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang berkelanjutan.

SUDAH SAATNYA KITA PEDULI DAN SADAR DENGAN LINGKUNGAN HIDUP KITA

Salam
Agus S Anwar Wiranata

Apakah pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup kondusif untuk menekan dampak krisis Amerika Serikat?

Pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu 2004-2007 semakin baik. Kondisi ekonomi tersebut dapat dicapai karena didukung oleh stabilitas ekonomi yang cukup terjaga yang diwujudkan melalui sinergi antara kebijakan fiskal, moneter dan sektor keuangan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dari 5,5 persen di tahun 2006 menjadi 6,3 persen pada tahun 2008. Angka yang tertinggi sejak krisis moneter di Indonesia 1998.
Pertumbuhan itu didorong pertumbuhan konsumsi yang meningkat dari 3,2 persen pada tahun 2006 menjadi 5,0 persen pada tahun 2007, dan diprediksi akan terus meningkat di tahun 2008 dan 2009.
Pembentukan modal tetap bruto yang meningkat tajam dari 2,5 persen di tahun 2006 menjadi 9,2 di tahu 2007.
Sementara itu pengeluaran pemerintah menurun dari 9,6 persen menjadi 3,9 persen. Pertumbuhan sektor pertanian juga meningkat sedikit 3,4 persen 2006 dan menjadi 3,5 persen 2007. Pertumbuhan ekonomi domestik saat ini juga tetap kuat di tengah perlambatan perekonomian global?

Apakah pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin baik?

Kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya pendapatan riil per kapita dari Rp 8.319.000,- pada tahun 2006 menjadi Rp 8.725.000,- pada tahun 2007.
Peningkatan itu juga disertai peningkatan kondisi ketenaga kerjaan dengan menurunnya tingkat pengangguran terbuka 10,3 persen atau 10,9 juta orang orang pada tahun 2006 menjadi 9,1 persen atau 10,0 persen pada tahun 2007. Jumlah penduduk miskin mnurun 2,1 juta orang sehingga menjadi 37,1 juta orang (16,6persen)

Bagaimana dengan kondisi makro ekonomi Indonesia?

Kondisi Ekonomi Makro Indonesia , cukup membaik sejak tahun 2004. Hal ini ditandai dengan beberapa pencapaian, diantaranya :
  • Terkendalinya nilai tukar rupiah terhadap USD
  • Pertumbuhan ekonomi yang terus membaik
  • Laju Inflasi yang relatif terkendali
  • menurubya BI rate
  • Penerimaan dalam negeri/pajak terus meningkat

Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Dewan Tidak ada Nomor Urut

Keputusan Mahkamah Konstitisi (MK) untuk menghapuskan urutan nomor caleg dalam Partai dihapus dan diambil dari suara terbanyak. Ada proses percepatan reformasi, entah paket dari mana, asing mungkin. Proses keputusan MK merupakan departenisasi, dimana partai diarahkan menuju 2 parta (bipartai) yaitu Partai Demokrat dan Partai (sejenis) Partai Republik di Amerika Serikat. Terjadi proses Amerikanisasi di Indonesia.
Perlu paradigma baru parpol agar tetap eksis yaitu membangun paradigma baru partai di Indonesia, yaitu beberapa variabel penting yaitu siapa calon yang ditawarkan pada rakyat, berapa kekayaan calon dan bagaimana mesin partai bekerja, serta kaderisasi partai terjadi untuk memunculkan nama calon yang bisa meraup banyak suara.
Indoesia akan menuju pada partai kader dan masa mengambang dengan doktrin-doktrin ekonomi pembangunan, dan sudah siapkah kita.
Dialektika bi partai ini apakah alami atau di paksakan, dan apakah bisa rakyat yang heterogen bisa menerimanya. Apa yang tak mungkin di Indonesia? (Semua serba misteri)

Senin, 22 Desember 2008

Lagi-Lagi Semarang yang Banjir dab Kumuh

Sore itu tanggal 18 Desember hari hujan aku dapat 3 ekor ikan mujahir di tengah jalan di depan auditorium UNDIP, yah memang tidak biasanya orang dapat ikan di jalan raya yang dilewati lalu lalang orang dengan kondisi air tidak tergenang.
baru kawan-kawanku percaya bahwa di kota semarang itu banyak ikan di tengah kota, banyak sisi yang tidak diketahui orang, sisi misteri di kota semarang. Penggunaan air bersih kurang dapat diperoleh sekarang. Saluran air tidak tertata rapi, sehingga rob bila musin hujan dan air pasang. Polder tidak berfungsi sebagai mana mestinya. pak walikota gimana kok kalau punya rumah kok dapur semua jadi semua sumber produksi. Mbok ada ruang tamunya sehingga memiliki wajah kota yang enak menerim atamu dari luar kota, bukan hanya dapur saja untuk nanak nasi, tapi semua hitam, semua berasap dan semua berjelaga.
Kota lama yang harusnya tertata sebagai tempt wisata alternatif simpang lima dan jalan pahlawan belum dilirik masyarakat umum ya...

Sekarang Pupuk Langka

Aku pulang ke desa aku lihat orang pada antri pupuk, pak kepala desa ngundang aku ke rumahnya, dia bilang pupuk lagi langka. Yah kalo pupuk langka ya kita bagi yang rata pakai kartu antrian. Aku tanya lagi ke dia mengapa kita nggak coba pupuk kandang. lagi-lagi dia lebih pintar dariku masalah bertani. Dia bilang bahwa apabila warga pakai pupuk kandang itu sih bisa-bisa saja, tapi harus diingat bahwa pupuk kandang untuk menyuburkan tanah kan perlu waktu 2 tahun, lha gimana pak tani penyewa mau pakai pupuk kandang. Sebelum mereka menikmati tanahnya sudah ganti penggarap.
yah kadang kita lupa bahwa masalah petani itu komplek baik secara sosiologi, antropologi dan kultural mereka. maklu petani kita kan subsisten, jadi tanahnya terbatas. Hari kedua berikutnya aku ketemu Kentut dia bilang sawahnya gak perlu dipupuk habis peride kemarin tanam kedelai dan akibatnya untuk periode sekarang bagus untuk padi.
Beda lagi Dol Kempul dia bilang kalau kita mau nrimo sawah 120 ubin atau setara dengan 12/70 Ha dengan panen padi max 12 kuintal per periode dah cukup untuk hidup apalagi kita kreatif tanam sayuran yang genjah.

Rabu, 17 Desember 2008

Seperti Ombak Menabrak Karang

Seperti ombak menabrak karang kata orang, meski sia-sia terus ia tabrak karang itu. Menabrak pecah lagi. Menabrak pecah lagi. Karang itu tetap kokoh meski ditabrak ombak yang kuat menghantam, namun ombak juga tak pernah putus asa menabrak karang, Ombak terus pecah.. karang terus terkikis. Itulah perjuangan menegakkan sebuah kebenaran, keyakinan dan perjuangan untuk mencapai cita-cita. Hidup ini selalu berpasang-pasangan. Ombak dan karang, ombak adalah benar karena tugasnya. Karang juga benar karena tugasnya. Aku akan terus mempertahankan prinsip seperti karang dan gigih seperti ombak dalam berjuang membela kebenaran bagi yang lemeh, itulah hasil diskusi malam ini dengan gatot.
satu lagi yang aku pikirkan rakyat ini adalah kumpulan orang terpinggirkan. tapi kadang jika sedikit punya kesempatan dia juga lupa akan hak dan kewajibannya. Kita kadang menangis dan menjerit dalam hati bila satpol PP mengobrak-abrik PKL. tapi aku juga kadang jengkel ketika PKL menutup jalan bagi pejalan kaki dan trotoar. Itulah nasib pejalan kaki. memang kota Semarang dan mungkin kota-kota lainnya tidak bersahabat bagi pejalan kaki dan tidak memberi ruang bagi pejalan kaki. Tak ada halte waktu hujan untuk menunggu bus dan angkot, juga tak ada waktu luang untuk berteduh jika hujan. Apakah semua sadar bahwa rakyat ini juga harus sadar lingkungan. Estetika penting bukan sekedar mencari nafkah kan. kamu bisa dagang di rumah, rukan atau temapt lain yang tak mengganngu trotoar. trims

Selasa, 16 Desember 2008

Harga Minyak Tanah tidak turun dan Gas Langka

Harga minyak tanah masih tetap tinggi, bahkan harga di pasaran lebih tinggi dari pada harga dasar eceran terakhir. Hal ini sesuai program pemerintah untuk konversi minyak tanah ke gas. Namun apa yang terjadi bahwa gas juga langka. Rakyat kecil semakin terbodohi dan mereka semakin terjerat dalam kehidupan di masa liberal ini. Pemerintah yang berfungsi menyejahterakan rakyat apa fungsinya. Mereka tidak merencanakan distribusi yang lebih baik pada rakyat. Inilah yang disebut dengan pelaksanaan ekonomi pasar persaingan terbuka, yang tidak mempertimbangkan yang kuat dan yang lemah. Seberapa lamakah pemerintahan ini akan bertahan jika rakyatnya tidak begitu diperhatikan. Mereka hanya memikirkan kelas menengah ke atas.
Inikah demolrasi....

Senin, 15 Desember 2008

Golput dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Jawa Tengah

Golput dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Jawa Tengah

Dalam PilGug 22 Juni 2008


1. Pendahuluan.

Perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng menyisakan keprihatinan. Yakni, rendahnya tingkat partisipasi warga provinsi ini dalam menggunakan hak pilihnya. Data dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jateng menunjukkan bahwa angka golput dalam pilgub yang digelar Minggu (22/6) lalu mencapai 45 persen. Angka itu lebih tinggi daripada suara yang diperoleh sang pemenang, pasangan Bibit Waluyo-Rustriningsih. Jago PDIP itu mengumpulkan suara sekitar 44 persen.
Meski demikian, Ketua KPUD Jateng Fitriyah menolak anggapan bahwa tingginya angka golput merupakan cermin ’’kegagalan’’ (kinerja) lembaganya. Menurut dia, golput merupakan akibat lemahnya pendidikan politik di masyarakat.
’’Jadi, itu bukan tanggung jawab kita,’’ ujarnya di sela-sela penghitungan suara di Kantor KPUD Jateng JalanVeteran 23 Juni 2008.

Fitria mengaku tingginya angka golput yang mencapai 45 persen dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jateng memang tidak dipredikisi sebelumnya. Namun, sekali lagi, dia menegaskan, masalah itu bukan berarti lantas menjadi tanggung jawab KPUD Jateng.

Menurut dia, pendidikan politik masyarakat merupakan tugas pemerintah daerah dan partai politik peserta pilgub beserta ormas pendukungnya. Jika pendidikan politik tidak jalan, sampai kapan pun golput akan tetap tinggi.
’’Kami hanya bertugas menyosialisasikan. Kita sudah kirim per TPS 10 selebaran. Jadi, tidak ada alasan masyarakat tidak tahu pilgub,’’ ujarnya.
Selain itu, Fitriyah beralasan, golput juga dimungkinkan karena masyarakat sudah apatis terhadap semua calon. Dia menduga kelima pasangan cagub-cawagub Jateng tidak dipercaya masyarakat sehingga mereka malas memilih.
Terkait pengaruh ’’kemenangan’’ golput dalam Pilgub Jateng, dia mengatakan hal itu tidak masalah. Menurut Fitriyah, seberapa pun jumlah golput tidak akan memengaruhi syarat sahnya penetapan gubernur dan wakil gubernur pemenang pilgub. ’’Meski pemilihnya hanya satu (orang), dia (pemenangnya, Red) tetap sah jadi Gubernur”.

Sementara itu, sejumlah warga mengaku tidak mendapatkan kartu pemilih dan undangan ke TPS. Karena merasa tidak dihargai oleh penyelenggara pilgub, mereka membalasnya dengan sikap cuek terhadap imbauan untuk ikut memberikan suara.’’Buat apa ke TPS dan bawa KTP, wong undangan dan kartu (pemilih) saja nggak diberi? Sebagai pemilih nggak dihormati, ya sudah lupakan saja,’’ ucap Muhammad Latif, warga Jalan Serimpi, Perumahan P4A Pudak Payung, kemarin.
Di TPS-nya, yaitu TPS 23 di RW XI, jumlah pemilik suara tercatat 549 orang. Namun, sampai pukul 13.00, hanya 281 orang yang memberikan suaranya.
’’Banyak data yang salah. Misalnya, orang sudah meninggal masih diberi kartu, sedangkan warga beneran malah nggak dapat kartu dan undangan. Ini antara lain karena pihak pendata dari kampung lain dan bukan warga di sini. Dan data yang dipakai adalah data lama,’’ jelas Didik Aristo, warga RT 04/RW XI perumahan tersebut.
Pilgub Jateng diikuti lima pasangan. Mereka adalah Bambang Sadono-Muhammad Adnan yang diusung Partai Golkar, Agus Soeyitno-Kholik Arif (PKB), Sukawi Sutarip-Sudharto (PD-PKS), Bibit Waluyo-Rustriningsing (PDIP), dan Muhammad Tamzil-Abdul Rozaq (PPP-PAN). Dari penghitungan suara sementara di KPUD maupun hasil penghitungan cepat (quick count) beberapa lembaga survei, pasangan Bibit-Rustri unggul jauh atas empat rivalnya.(Kendari Pos, 2008)

SEMARANG (Suara Karya): Hasil rekapitulasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2008, angka golongan putih (golput) mencapai 11.854.192 orang atau 45,8 persen dari jumlah pemilih tetap 25.861.234. Rekapitulasi pilgub yang berlangsung di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Jalan Veteran, Semarang, Selasa, menetapkan pasangan cagub-cawagub nomor empat, Bibit Waluyo-Rustriningsih (PDIP), sebagai pasangan cagub-cawagub terpilih dengan perolehan suara 6.084.261 atau 43,44 persen. Perolehan suara sah dalam pilgub Jateng sebanyak 14.007.042, sedangkan suara yang tidak sah sebanyak 1.109.348.

Berdasarkan nomor urut pasangan nomor satu, Bambang Sadono-Muhammad Adnan (Golkar) mendapat suara 3.192.093 atau 22,79 persen. Pasangan nomor dua Agus Soeyitno-Abdul Kholiq (PKB) mendapat 975.343 atau 6,83 persen. Pasangan nomor tiga, Sukawi Sutarip-Sudharto (Demokrat dan PKS), meraih 2.182.102 atau 15,58. Sedangkan pasangan nomor lima Muhammad Tamzil-Abdul Rozaq Rais (PPP dan PAN) memperoleh 1.591.243 atau 11,36 persen.

Ketua KPU Jateng, Fitriyah, mengatakan, kecenderungan dari pemilu ke pemilu, yang hadir ke tempat pemungutan suara (TPS) selalu berkurang. Namun, ia berharap angka itu tidak mengurangi makna penyelenggaraan Pilgub Jateng. "Saya pikir bukan persoalan mereka tidak tahu bahwa hari Minggu, 22 Juni 2008, ada Pilgub Jateng," katanya.

Tetapi persoalannya, menggunakan hak pilih atau tidak menggunakan hak pilih itu adalah hak semua pemilih dan itu dilindungi undang-undang. "Undang-undang tidak mewajibkan mereka yang terdaftar sebagai pemilih harus datang ke TPS," katanya.

Fitriyah menegaskan, pemenang ditentukan oleh persentase suara sah yang mencapai minimal 30 persen dari suara sah. Karena pasangan Bibit-Rustriningsih melampauinya, yakni dengan memperoleh 43,44 persen, maka langsung ditetapkan sebagai cagub-cawagub Jateng terpilih.

Terlepas dari suara golput itu, Bibit Waluyo meneruskan tradisi Gubernur Jateng dari militer. Mantan Pangkostrad, Pangdam IV/Diponegoro, dan Pangdam Jaya yang terpilih menjadi Gubernur Jateng periode 2008-2013 itu mempertahankan tradisi militer dalam 42 tahun terakhir.

Sejak tahun 1966-1974 atau era H Moenadi, Jateng selalu dipimpin sosok yang berlatar belakang militer. Berikutnya adalah H Soepardjo Roestam (1974-1982), HM Ismail (1983- 1987 dan 1987-1993), H Soewardi (1993-1998), serta H Mardiyanto (1998-2003 dan 2003-2007). Pasca H Mardiyanto, mantan Pangdam IV/Diponegoro--yang menjadi gubernur dalam dua periode terakhir--kepemimpinan daerah Jateng sempat beralih ke sipil, yakni ke Drs H Ali Mufiz MPA, wagub yang "naik" mengisi jabatan gubernur karena Mardiyanto "ditarik" ke pusat menjadi pembantu presiden sebagai Mendagri pada September tahun lalu. (Pudyo Saptono, 2008)

2. Rumusan Masalah

Sejauh ini banyak perdebatan tentang partisipasi pemilih dalam pemilihan umum DPR, DPRD, DPD, Presiden atau Pilkada. Dalam hal ini studi kasus adalah pilihan Gubernur Jawa Tengah. Besarnya angka Golput yang cukup besar pada pilkada Jawa Tengah akan menunjukkan bahwa :

  1. Apakah Pilgub ini dapat dikatakan legitimate?

  2. Sejauh mana peran KPU, Partai Politik, Pemerintah, Kinerja Legisltif dan masyarakat dalam pilgub Jateng 2008?

Penulisan ilmiah ini akan membahas sejauh mana aktifitas pigub dan peran pelaksana pemilihan gubernur tersebut, sehingga diperoleh kesimpulan tentang evaluasi pilgub 2008.

3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah mengetahui dan menjelaskan bagaimana dan sejauh mana :

    1. Pemberdayaan Pemilih dalam Pemilu dan Pilkada yang berkualitas.

    2. Partisispasi pemilih dalam Pilgub 2009.

    3. Kesadaran pemilih dalam pemilihan gubernur mendatang yang Jujur dan adil melalui peran pemilih pemula.

    4. Strategi yang dilakukan oleh penyelenggara dan peserta pilgub jawa tengah dalam memberdayakan pemilih.

Tujuan tersebut di atas akan dibahas lebih lanjut dalam penulisan dan makalah ini, sehingga dapat menjadi panduan pilkada atau pemilu saat ini atau mendatang.


4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penulisan ini adalah sebagai berikut :

  1. Menjadikan referensi bagi orang yang melaksanakan atau menyelenggarakan pemilu sebagai petugas pemilu.

  2. Membantu para peserta pilgub, partai politik atau pemerintahan dan atau yang berkepentingan dalam pemberdayaan pemilih.

  3. Menciptakan kesadaran menganalisis dan melakukan perbaikan peristiwa-peristiwa publik dan sosial dengan pendekatan ilmiah guna mencapai tujuan pencapaian demokrasi, dan perkembangan kehidupan berwarga negara yang sehat dan dinamis.

  4. Menjadi sumber kajian lembaga-lembaga Ilmiah baik formal maupin informal baik perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lain yang membutuhkan.

Pada dasarnya tulisan ini akan berguna bagi siapa saja yang memiliki perhatian dalam peningkatan iklim demokrasi di Jawa Tengah Khususnya dan Indonesia pada umumnya.

5. Landasan Teori dan Dasar Hukum

5.1 Pemilihan Kepala Daerah

Tugas KPU selain menyelenggarakan pemilu legislative dan pemilu presiden juga mengadakan pemilihan kepala daerah baik propinsi maupun kabupten/kota secara langsung. Untuk menyelenggaraka pilkada KPU sebagai penyelenggara melakukan berbagai tahapan seperti yang tertuang dalam UU no. 32 tahun 2005 pasal 65 sebagai berikut :

  1. Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dilaksanakan melalui masa persiapan, dan tahap pelaksanaan.

  2. Masa persiapan meliputi :

    1. Pemberitahuan DPRD kepala daerah mengenai berakhirnya masa jabatan.

    2. Pemberitahuan DPRD kepada KPUD mengenai berakhirnya masa jabatan kepala daerah.

    3. Perencanaan penyelenggaraan, meliputi penetapan tata cara dan jadwal tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah.

    4. Pembentukan Panitia Pengawas, PPK, PPS, dan KPPS.

    5. Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau.

  3. Tahap pelaksanaan meliputi :

    1. Penetapan daftar pemilih.

    2. Pendaftaran dan penetapan calon kepala daerah/ wakil kepala daerah.

    3. Kampanye.

    4. Pemungutan suara.

    5. Penghitungan suara

    6. Penetapan pasangan calon kepala daerah/ wakil kepala daerah terpilih, pengesahan, dan pelantikan.

  4. Tata cara pelaksanaan masa persiapan dan tahap pelaksanaan diatur oleh KPUD dengan berpedoman dengan peraturan pemerintah.

Pemilihan tersebut secara mendetail dapat dipelajari dalam UU no.32 tahun 2005 sampai diundangkannya UU baru. Pilkada peraturanya diperbaharui dengan Undang-Undang no 12 tahun 2008.

6. Hasil dan Pembahasan

    1. Gambaran Umum Pemilihan Gubernur di Jawa Tengah

6.1.1 Jadwal Pemilihan Gubernur

Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berlangsung pada tanggal 22 Juni 2008. Pemilihan Gubernur ini memiliki berbagai tahapan yang telah disusun oleh KPU Provinsi Jawa Tengah. Pentahapan Pilgub Jateng didasarkan dalam UU no. 22/2007 berupa :

    1. Pembentukan PPK, PPS (maksimal 22 Desember 2007)

    2. KPU, PPK, PPS mensosialisasikan Pilkada (Pigub) pada bulan Januari 2008 sampai dengan Juni 2008.

    3. Pemutakhiran data pemilih pada tanggal 1 Februari 2008 sampai 25 Maret 2008)

    4. Penetapan tata cara dan Jadwal Pilgub.

Selanjutnya tahapan pemilihan Gubernur dilakukan dalam 5(lima) bulan berupa :

  1. Bulan Pertama, pembentukan Panwas oleh DPRD dan pendaftaran Pemantau di KPU, diikuti pemberitahuan DPRD kepada Kepala Daerah dan KPU Propinsi 23 Maret 2008.

  2. Bulan Kedua, Pencalonan (26 Maret 2008-22 April 2008) berupa 7 hari pendaftaran, 7 hari penelitian, 7 hari perbaikan apabila ada calon baru, 7 hari penelitian ulang dilanjutkan dengan penetapan calon, H-7 sebelum penetapan pasangan calon dimungkinkan calon pengganti karena berhalangan tetap), dan 7 hari pengundian nomor urut dan pengumuman.

  3. Bulan Ketiga, Kampanye (5-18 Juni 2008) dan pemungutan suara di TPS 22 Juni 2008.

  4. Bulan Keempat, Rekapitulasi suara PPK-KPU Provinsi 23 Juni sampai dengan 1 Juli 2008.

  5. Bulan Kelima, Penetapan pasangan calon 2 Juli 2008 dan pengusulan calon ke DPRD 3-5 Juli 2008, Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur oleh Presiden tanggal 23 Agustus 2008.

Tahapan tersebut merupakan tahapan pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah

      1. Pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemilihan Suara (PPS)

Pembentukan PPK dan PPS pada tanggal 12 November 2007 sampai dengan 8 Desember 2007. Pelantikan PPK dilakukan pada tanggal 19-11 Desember 2007. Pembentukan sekretaris PPK 10-17 Desember 2007. Pembentukan PPS 8-17 Desember 2007 dan pelantikan PPS pada tanggal 15-19 Desember 2007.


      1. Pemutakhiran Data Pemilih di Desa/ Kelurahan.

Penerimaan DP4 KPU Jateng pada tanggal 15 Desember 2007. Sosialisasi daftar pemilih sementara ke RT/RW pada tanggal 1-13 Pebruari 2008. Perbaikan DPS atas masukan RT/RW pada tanggal 14-21 Pebruari 2008. Penyusunan dan penetapan DPS (Data Pemilih Sementara) pada tanggal 22 Februari 2008 sampai dengan 2 Maret 2008. Pengumuman DPS 3-5 Maret 2008. Pengumuman DPHP 17-19 Maret 2008. Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tanggal 20-22 Maret 2008 dan pengumuman DPT 23-25 Maret 2008, rekap DPT PPK tanggal 26-28 Maret 2008. DPT Kabupaten/Kota pada 29 Maret 2008 sampai 1 April 2008, dan data terakhir masuk provinsi 2-5 April 2008.


      1. Pencalonan

Jadwal pencalonan dimulai dengan pengumuman Pendaftara pada tanggal 26 Maret 2008. Diikuti dengan Pendaftaran 26 Maret 2008 sampai 1 April 2008. Penelitian pertama dilakukan pada tanggal 2-6 April 2008, disusul penyampaian hasil penelitian 7 April 2008. Perbaikan persyaratan diberi kesempatan pada tanggal 7-13 April 2008. Penelitian yang kedua adalah pada tanggal 13-19 April 2008, penyampaian hasil penelitian 19 April 2008, disusul dengan Penetapan dan pengumuman pada 21 April 2008, terakhir pengundian nomor urut dilakukan pada tanggal 22 April 2008.

      1. Kampanye

Kampanye diawali dengan dengan pendaftaran secara resmi tim kampanye pada tanggal 26 Maret 2008 sampai dengan 1 April 2008. Pengumuman LHKPN pada tanggal 1 sampai dengan 1 sampai dengan 3 April 2008. Penyamapaian visi dan misi dilakukan pada tanggal 5 Juni 2008, dan puncaknya kampanye dilakukan pada tanggal 6-18 Juni 2008.


      1. Masa Tenang, Pemungutan Suara dan Rekapitulasi Suara

Hari tenang dilakukan pada tanggal 19-21 Juni 2008, pemungutan suara 22 Juni 2008, rekapitulasi PPK 23-28 Juni 2008, rekapitulasi Kabupaten/Kota dilakukan pada tanggal 26-28 Juni 2008. Rekpitulasi Propinsi 29 Juni 2008 dan penetapan pasangan calon pemenang dilakukan pada tanggal 2 Juli 2008. Penyampaian hasil telah dilakukan pada tanggal 3-5 Juni 2008, kemudian akan diakhiri penutupan pada tanggal 23 Agustus 2008.

      1. Penyelesaian

KPPS akan dibubarkan pada tanggal 2-22 Juni 2008, dan PPK dan PPS akan dibubarkan pada tanggal 2 juni sampai 22 Agustus 2008. Demikianlah gambaran tentang jadwal pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah.

    1. Hasil dan Pembahasan

6.2.1 Hasil Quick Count

Pengumuman daftar pemenang meskipun dilakuakan pada tanggal 2 Juli 2008 tetapi perhitungan cepat (quick count) telah memberikan sinyal siapa pemenang dalam pemilihan gubernur 22 Juni 2008 seperti dalam tabel berikut :

Tabel 1.

Hasil Quick Count

No

Pasangan

Jumlah Prosentase Suara

1.

Bambang - Adnan

22.46

2.

Agus-Kholiq

6.11

3.

Sukawi-Sudarto

15.8

4.

Bibit – Rustri

44.42

5.

Tamzil- Rozak

11.2

Sumber : Quick Count

Perhitungan cepat menyimpulkan bahwa pasangan Bibit Waluyo dan Rustriningsih memenangkan pemungutan suara dengan jumlah suara 44,42 persen. Sedangkan pasangan Bambang Sadono dan Mohammad Adnan 22,46 persen suara, Pasangan Sukawi Sutarip dan Sudarto memperoleh suara 15,8 persen, pasangan Mohammad Tamzil dan Rozak Rais memperoleh suara 11,2 persen suara dan sebagai juru kunci adalah pasangan Agus Suyitno dan Kholig memperoleh 11,2 persen suara.

Partisipasi masyarakat dalam pemungutan suara pada pemilihan Gubernur 22 Juni 2008 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2

Jumlah Partisipasi

No

Partisipasi

Prosentase

1.

Menggunakan Hak Pilih

54.69

2.

Tidak Menggunakan Hak Pilih

45.31

Sumber : Quick Count

Partisipasi pemilih hasil perhitungan cepat adalah hanya 54,69 persen suara, sedangkan 45,31 persen suara memilih tidak bersikap. Hal ini partisipasi masyarakat dalam pemilihan Gubernur cukup rendah.


      1. Hasil Perhitungan Total

Perhitungan suara akhir atau rekapitulasi suara hasil pemilihan gubernur Jawa Tengah secara prosentase tidak memiliki perbedaan cukup berarti dari hasil perhitungan cepat. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :


Tabel 3

Hasil Perhitungan Akhir

No

Pasangan

Jumlah Pemilih

Jumlah Prosentase Suara

1

Bambang – Adnan

3.192.093

22,79

2

Agus-Kholiq

957.343

6,83

3

Sukawi-Sudarto

2.182.102

15,58

4

Bibit – Rustri

6.084.261

43,44

5

Tamzil – Rozak

1.591.243

11,36

14.007.042

100

Sumber KPUD Provinsi Jawa Tengah

Hasil rekapitulasi suara adalah dengan suara terbesar adalah pasangan Bibit Waluyo-Rustriningsih denbgan 6.084.261 suara, menyusul Bambang Sadono-Mohammad Adnan dengan 3.192.093 suara. Kemudia menyusul pada peringkat tiga dan empat adalah pasangan Sukawi Sutarip-Sudarto dengan suara 2.182.102 dan Mohammad Tamzil-Rozak Rais dengan 1.591.243. Sebagai juru kunci adalah pasangan Agus Suyitno – Kholiq dengan 957.343 suara sebagai juru kunci.

Sedangkan pemilih yang tidak menggunakan hak suara adalah 12.659,924 pemilih dari 26.666.966 pemilih yang terdaftar dalam DPT. Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4

Jumlah Partisipasi

No

Partisipasi

Pemilih

Prosentase

1

Menggunakan Hak Pilih

14.007.042

52,53

2

Tidak Menggunakan Hak Pilih

12.659.924

47,47

26.666.966

100

Sumber KPUD Provinsi Jawa Tengah


      1. Hasil analisis Komposisi Pemilih

Komposisi pemilih yang menggunakan hak pilihnya adalah menunjukkan angka yang tidak jauh berbeda secara angka dan prosentase yaitu 14.007.042 (52,53%) dan 12.659.924 (47,47%). Selisih hanya 1.347.118 pemilih atau 5,06 prosen saja. Sedangkan kalau dibandingkan dengan pemilu presiden 2004 menunjukkan angka yang cukup berbeda secara siknifikan karena jumlah pemilih adalah 19.061.658 (80,35%) dan yang tidak menggunakan hak pilih adalah 4.660.492 (19,65%).

Pemilih pada pemilihan gubernur menurun sebesar 4.470.002 (27,82%), merupakan angka yang cukup spektakuler jumlahnya. Memang tidak ada penelitian lebih jauh sebab pemilih menurun dan siapa saja yang tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilihan gubernur dan siapa yang memilih pada pilihan presiden 2004.

Penurunan ini banyak yang mengindikasikan karena kekecewaan pada pemerintahan hasil pemilu 2004. Namun bukan itu saja hal-hal lain bisa dimungkinkan karena kejenuhan dan kelelahan melakukan pemungutan suara. Hal ini juga karena didorong masa pemilihan yan dilaksanakan bersamaan dengan ujian sekolah dimana pemilih pemula sebagian besar adalah pelajar, disamping pensiunan abri dan pindahan dari provinsi lain (namun hal ini tidaklah signifikan dibanding pelajar yang melewati usia 17 tahun pasca pemilu 2004). Jadi ada selisih 4 tahun dengan pemilu 2004, dimana jumlahnya sebesar 2.944.816 pemilih.


7. Kesimpulan

Kesimpulannya bahwa pemilih melakukan golput adalah karena :

  1. Jenuh terhadap pemilihan yang berulang-ulang.

  2. Pemilih tidak cocok dengan 5 pasangan calon yang ada.

  3. Apapun hasilnya dengan suara terbesar lebih dari 30 persen maka pemenang tetap dapat dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.






Daftar Pustaka


UU no. 12 tahun 2003, “Susunan dan Kedudukan Anggota DPR, DPD, dan DPRD tahun 2004”, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2003


UU no. 32 tahun 2004, “Tentang Pilkada”, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2004


UU no. 22 tahun 2007, “Tentang Penyelenggara Pemilu”, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2007


UU no . 2 tahun 2008, “Tentang Partai Politik”, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2008

UU no. 12 tahun 2008 “Tentang Revisi Undang-Undang Tentang Pilkada yaitu UU no: 32 tahun 2004” Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2008


Keputusan KPU no. 13 tahun 2007.” Tentang Seleksi Penerimaan anggota KPU Provinsi dan KPU Kabupaten Kota”, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2008





Perkenalkan Blok ini

Blog ini muncul sebagai bentuk kegundahan media saat ini, karena begitu ketatnya ruang gerak media cetak yang ada, karena pemikiran terus berkembang saat ini. Tapi ruang gerak itu tak bisa dibendung oleh siapapun.
Menulis itu tidak sulit hanya kita harus berani dan jujur untuk menulis. Saya mulai sadar untuk menulis setelah saya baca buku Menulis untuk Pemula oleh Sucipto Hadi Purnomo pada pelatihan jurnalistik Yunior bekerjasama dengan Paramesti. Ternyata Peminatnya cukup banyak. masih muda bahkan belia, mereka begitu berminat menulis sejak kecil...
Saya gak pernah bercita-cita jadi penulis, namun saya terus mencoba untuk memindahkan bahasa Lisan saya dalam tulisan.
Aku beri Blog ini dengan nama Dumadi Mengguggat yang diilhami oleh bukunya pendiri republik ini Soekarno.