Senin, 22 Desember 2008

Sekarang Pupuk Langka

Aku pulang ke desa aku lihat orang pada antri pupuk, pak kepala desa ngundang aku ke rumahnya, dia bilang pupuk lagi langka. Yah kalo pupuk langka ya kita bagi yang rata pakai kartu antrian. Aku tanya lagi ke dia mengapa kita nggak coba pupuk kandang. lagi-lagi dia lebih pintar dariku masalah bertani. Dia bilang bahwa apabila warga pakai pupuk kandang itu sih bisa-bisa saja, tapi harus diingat bahwa pupuk kandang untuk menyuburkan tanah kan perlu waktu 2 tahun, lha gimana pak tani penyewa mau pakai pupuk kandang. Sebelum mereka menikmati tanahnya sudah ganti penggarap.
yah kadang kita lupa bahwa masalah petani itu komplek baik secara sosiologi, antropologi dan kultural mereka. maklu petani kita kan subsisten, jadi tanahnya terbatas. Hari kedua berikutnya aku ketemu Kentut dia bilang sawahnya gak perlu dipupuk habis peride kemarin tanam kedelai dan akibatnya untuk periode sekarang bagus untuk padi.
Beda lagi Dol Kempul dia bilang kalau kita mau nrimo sawah 120 ubin atau setara dengan 12/70 Ha dengan panen padi max 12 kuintal per periode dah cukup untuk hidup apalagi kita kreatif tanam sayuran yang genjah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar